Monumen Trisula Sejarah Perjuangan Masyarakat Blitar Selatan

monumen trisula

Selain keindahan alam, Blitar juga memiliki sejumlah peninggalan sejarah yang diabadikan dalam sebuah tempat bernama Monumen Trisula. PKI diberantas karena ingin mengganti ideologi Pancasila serta mereka melakukan hal kejam pada masyarakat Blitar dengan memaksa mengikuti ajaran komunis.

Pesona Monumen Trisula

Pesona Monumen Trisula
Source : https://upload.wikimedia.org/

Monumen yang megah menjadi tanda perjuangan dan sejarah hitam bagi warga Blitar. Maka dari itu diciptakan suatu bangunan untuk menjadi saksi para pejuang dalam menghadapi bahaya saat melawan PKI. Perjuangan ini mengantarkan Bangsa Indonesia khususnya Blitar ke dalam kedamaian.

1. Patung-Patung

Monumen Trisula memiliki bangunan dengan beberapa patung yang memiliki makna. Patung-patung terdiri dari masyarakat serta pasukan bersenjata yang ada di dalam bangunan. Ada juga patung yang menunjuk ke depan sebagai isyarat terjadinya pemberontakan PKI.

Sinergitas yang ditunjukkan antara rakyat dengan pasukan TNI menjadi satu hal yang perlu dicontoh. Sebab penting bagi semua pihak terlibat aktif dalam upaya meningkatkan pembangunan yang ada di Blitar. Semua benda di area ini memiliki histori masing-masing yang sangat berarti.

2. Bagunan Monumen

Monumen Trisula memiliki desain bangunan dengan makna dalam sebagai bukti adanya peristiwa besar di sini. Bangunan tercipta sedemikian rupa untuk mengingat kembali dan mengenang bahwa akan perjuangan masyarakat Blitar dalam menumpas PKI.

Salah satu pencipta bangunan ini yaitu seorang arsitek bernama Bambang Susilo yang berasal dari Jepara. Pada belakang patung di atas monumen terdapat sosok lain bernama Musripah sebagai pembaca teks Pancasila dan menyanyikan Indonesia Raya di depan rumah orang tua penjaga.

3. Makna Pilar

Ada 17 pilar penyangga pada jalan yang melingkar di sekitar bangunan. Adapun jumlah anak tangga pada area samping pilar memiliki makna Batalyon yang saat itu bertugas dalam operasi Trisula. Dengan suasana yang rindang dan asri membuat pengunjung nyaman menikmati monumen ini.

Ada juga sosok pria bercapil berada di belakang patung bernama Miran yang menjadi pahlawan dalam menumpas sisa kader PKI. Penumpasan PKI bukan tanpa alasan, karena saat berada di Blitar mereka menyerang dan mengancam membunuh warga apabila tidak mengikuti ajarannya.

Sejarah Hitam Monumen Trisula

Sejarah Hitam Monumen Trisula
Source : https://cdn2.tstatic.net/

Blitar terkenal akan sejarah perjuangan seperti pemberontakan PETA, pembantaian PKI dan sebagainya. Salah satu upaya mengenang dan memperingati adanya pembantaian PKI yang ada ada di daerah Blitar maka dibangun sebuah monumen bernama Trisula.

Pada tahun 1968 terjadi operasi Trisula untuk menangkap anggota PKI yang berhasil melarikan diri ke wilayah Blitar. Dengan dipimpin oleh kolonel Witarmin bersama pasukan brigif linud 18 atau trisula dengan masyarakat Bakung menuju ke Monumen Trisula untuk menumpas PKI.

Monumen ini diresmikan pada tanggal 18 Desember 1972 oleh M. Yasin atau Letnan Jenderal TNI AD. Biasanya para tentara akan melakukan napak tilas dengan warga sekitar untuk mengenang kembali peristiwa yang pernah terjadi. Ada beberapa nama korban yang terukir dalam bangunan tersebut.

Makna Tersembunyi Pada Monumen Trisula

Makna Tersembunyi Pada Monumen Trisula
Source : https://jelajahblitar.com/

Bangunan yang ada pada Monumen Trisula memiliki makna yang melambangkan citra Indonesia. Terdiri dari 17 pilar penyangga dengan jalan melingkar memiliki bentuk angka 8 dan 45 buah trap serta 5 buah di tangga bagian bawah. Hal ini menunjukkan arti bahwa kemerdekan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Pada bagian bawah anak tangga memberikan makna jumlah Batalyon yang waktu itu bergabung dalam operasi Trisula. Ada 5 patung yang memiliki tiga ABRI dan dua rakyat. Keduanya memiliki kemanunggalan dalam sinergitas yang baik.

Patung lainnya dengan gaya menunjuk ke suatu tempat memiliki arti bahwa tempat ini telah terjadi peristiwa hitam karena PKI. Maka dari itu bangunan ini sangat dijaga dan menjadi saksi bisu perjuangan para ABRI dan rakyat Blitar dalam memberantas komunisme.

Lokasi dan Harga Masuk

Lokasi dan Harga Masuk
Source : https://assets-a1.kompasiana.com/

Berdiri di atas lahan dengan luas 5 ribu meter persegi yang berada di dekat kantor Kecamatan Bakung. Bangunan ini mulai diresmikan pada tahun 1972 di Desa Bakung, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar Selatan. Bus juga bisa melalui jalur ini yang membutuhkan jarak sekitar 25 km dari pusat Kota Blitar.

Pada wisata ini tidak dikenakan biaya apapun untuk tiket masuk. Tapi kendaraan bermotor ditarik dengan harga 2 ribu sedangkan mobil atau roda empat 5 ribu. Area parkir sangat luas jadi bisa memenuhi kebutuhan banyak kendaraan. Wisata ini buka selama 24 jam setiap hari.

Jadi pengguna dapat berkunjung kapanpun dan di jam berapapun. Meskipun hari libur, tempat ini masih buka untuk pengunjung yang ingin belajar sejarah atau berfoto. Namun pada saat itu pengunjung akan lebih banyak. Apabila tidak menyukai keramaian bisa berkunjung di weekday atau selain libur nasional.

Rute Menuju Monumen Trisula

Rute Menuju Monumen Trisula
Source : https://www.javatravel.net/

Jalur menuju lokasi Monumen Trisula tidak sulit karena medannya sudah berupa aspal bisa dilewati oleh kendaraan roda empat maupun dua. Dari arah Kota Blitar jalan ke arah selatan Pantai Tambakrejo. Nantinya akan ada perempatan Gawang, lalu belok kanan mengikuti arah papan petunjuk.

Pengunjung akan menemukan monumen pada sisi kiri jalan yang berjarak kurang lebih 8 km dari Gawang. Selama di perjalanan akan ada wisata lain bernama Goa Luweng. Selain itu pengunjung akan disuguhkan pemandangan alam berupa pepohonan hijau yang rindang, sawah serta sungai jernih.

Meskipun akses sudah aspal namun ada beberapa jalan yang meliuk dan rusak. Nama Trisula mengandung tiga unsur kesatuan dengan lambang cakra serta sula yang memiliki makna operasi melalui udara, laut dan darat. Bagian depan bangunan akan terlihat seperti corong dengan warna putih.

Aktivitas yang Dapat Dilakukan

Aktivitas yang Dapat Dilakukan
Source : https://awsimages.detik.net.id/

Wisata sejarah Monumen Trisula terdapat berbagai aktivitas yang bermanfaat terlebih bagi masyarakat Blitar. Hal ini karena peristiwa yang terjadi merupakan suatu bentuk perjuangan yang perlu diingat dan dikenang. Maka dari itu ini menjadi salah satu jasa para ABRI dan rakyat Blitar.

1. Edukasi Sejarah

Tempat wisata ini menghadirkan banyak informasi sejarah khususnya PKI (Partai Komunis Indonesia). Setiap bagian bangunan memiliki cerita dan makna di dalamnya. Mulai dari corak, desain, warna hingga patung yang ada di sekitar bangunan.

Patung yang paling menarik berada di atas monumen yang memiliki bentuk manusia. Hal ini melambangkan golongan rakyat dan pasukan TNI yang telah berjuang bagi keamanan Bangsa Indonesia. Keduanya saling bersinergi untuk menumpas pemberontakan.

2. Spot Foto

Ada berbagai spot foto estetik bagi pengunjung yang menyukai hal-hal vintage. Bahkan pemandangan yang ada di sekitar bangunan juga sangat indah dan sejuk. Terdapat pegunungan di samping monumen. Pengunjung bisa menikmati suasana dengan desain bangunan jaman dahulu.

Tempat yang sering dijadikan latar belakang foto biasanya pada Monumen Trisula dan jalan membentuk angka delapan. Tidak perlu khawatir dengan kebersihannya karena setiap harinya tempat ini akan selalu dibersihkan sehingga pengunjung nyaman berada di sini.

Demikian informasi mengenai sejarah Monumen Trisula yang perlu diingat perjuangannya. Hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi warga Blitar sekarang akan semangat membela tanah air serta menciptakan sinergitas yang baik dengan para TNI atau aparat lainnya.