Wisata Edukasi di Situs Duplang Jember

Situs Duplang

Situs Duplang adalah sebuah tempat di mana peradaban manusia sangat terlihat. Jejak tersebut mampu memberikan wawasan kepada masyarakat sekitar mengenai perkembangan manusia di zaman dahulu. Ini merupakan tempat yang harus dijaga terus menerus warisannya.

Situs Duplang

Situs Duplang
Source: https://indonesiakaya.com/wp-content/uploads/2020/10/1__IMG_7590_Situs_Duplang_berada_di_Desa_Kamal_Kecamatan_Arjasa_sebuah_desa_terpencil_di_lereng_Gunung_Argapura_Jember.jpg

 

Situs Duplang adalah sebuah warisan dari nenek moyang peradaban manusia yang berada di Jember. Tempat ini menjadi destinasi wisata yang wajib masyarakat lokal maupun luar kunjungi untuk menambah wawasan mengenai zaman prasejarah. Selain itu, ada banyak hal bisa didapatkan dengan mengunjungi situs ini.

Beda dengan situs-situs lain yang mengharuskan pengunjungnya untuk membayar tiket masuk, di sini Anda bisa melakukan kunjungan kapanpun. Selain itu, ada banyak jenis artefak yang masih terjaga keaslian dan keutuhannya guna mempermudah masyarakat belajar mengenai benda-benda tersebut.

Anda bisa menjadikan tempat ini sebagai wadah edukasi bagi si kecil untuk mengetahui peninggalan dari nenek moyang mereka. Akses menuju tempat ini juga cukup dekat dari pusat kota. Jadi, tidak perlu berlama-lama di jalan, terutama bagi pengunjung baru atau wisatawan luar yang mampir ke kota Jember.

Jam Buka Situs Duplang

Jam Buka Situs Duplang
Source: https://lh5.googleusercontent.com/p/AF1QipMo2ZgsaB-iIogweuf0utLSchle4goVAs_yJL4W=w650-h400-k-no

 

Anda bisa berkunjung ke situs ini kapan saja karena buka selama 24 jam 7 hari. Destinasi wisata ini dapat dijadikan sebagai tempat menambah wawasan mengenai peradaban manusia disamping pembelajaran dari sekolah karena mampu melihatnya secara langsung.

Baca juga : Wisata Edukasi Satwa di Taman Galaxy Jember

Jika Anda berkesempatan mengunjungi kota Jember, jangan lupa untuk mampir ke situs ini dan membawa si kecil untuk memperkenalkan kepada mereka mengenai peradaban manusia yang ada di Jawa Timur. Salah satunya di Situs Duplang Jember ini.

Harga Tiket Masuk Situs Duplang

Berbeda dengan tempat bersejarah lainnya yang mengharuskan pengunjung untuk membayar tiket agar bisa masuk, di sini itu tidak berlaku. Anda bisa mengunjungi tempat wisata ini kapanpun tanpa harus mengeluarkan biaya sedikitpun, alias gratis.

Dengan demikian, Anda bisa mengajak rombongan dalam jumlah banyak untuk mendapatkan wawasan baru mengenai peradaban manusia di situs ini. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa memanfaatkan kesempatan tersebut supaya dapat menambah ilmu mengenai peninggalan Nusantara.

Mungkin Anda hanya akan dikenakan biaya parkir saja untuk menjaga agar kendaraan tetap aman selama berkegiatan di tempat wisata ini. Ukuran area parkirnya sendiri cukup luas dan dapat memuat banyak kendaraan pengunjung, jadi tidak perlu lagi berdesak-desakan supaya bisa parkir.

Fasilitas Yang Tersedia di Situs Duplang

Untuk mendukung kegiatan liburan pengunjung ke tempat wisata ini, pengelola telah menyediakan beberapa fasilitas pendukung walaupun tidak ada tiket masuk ke destinasi ini. Adapun beberapa fasilitas tersebut meliputi, area parkir, toilet, dan juga mushola.

Jadi, selama liburan Anda tidak perlu bingung dan khawatir lagi jika ingin melakukan ibadah, karena sudah tersedia mushola dengan kondisi yang lumayan bagus. Selain itu, jangan lupa menyediakan keperluan pribadi, seperti makanan ringan, minuman, dan obat-obatan.

Jika Anda berniatan untuk makan-makanan ringan sembari berjalan mengelili tempat wisata, pastikan tidak membuang sampahnya secara sembarangan. Bawalah bekas kemasan plastik makanan atau minuman agar tempat tersebut tetap terjaga kebersihannya.

Jenis-Jenis Artefak di Situs Duplang

Tidak hanya memiliki satu jenis artefak saja, situs ini mempunyai beragam jenis artefak dalam satu tempat yang akan memberi kepuasan tersendiri kepada pengunjung karena dapat mempelajari semua itu secara gratis. Untuk mengetahuinya secara detail, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Dolmen atau Kubur Batu

Dolmen atau Kubur Batu
Source: https://cdn.nativeindonesia.com/foto/2020/01/Peninggalan-Sejarah-Yang-Harus-Dilestarikan.jpg

 

Artefak yang paling terkenal di situs ini adalah dolmen atau kubur batu. Penampakannya cukup unik dan bukan difungsikan sebagai kuburan. Dolmen merupakan sebuah batu besar yang ditopang oleh 4 hingga 6 buah batu. Kemudian, di bagian atasnya ada papan batu panjang.

Umumnya artefak ini berfungsi sebagai media pemujaan roh nenek moyang. Hampir semua tempat prasejarah memiliki artefak ini karena memiliki fungsi yang sangat sakral bagi peradaban manusia zaman dahulu.

2. Batu Kenong

Batu Kenong
Source: https://cdn.nativeindonesia.com/foto/2020/01/Suasananya-Yang-Asri.jpg

 

Selanjutnya ada artefak bernama batu kenong. Sesuai dengan namanya, bentuk dari batu ini mirip seperti kenong. Penampakannya sendiri merupakan sebuah batu besar yang memiliki batu kecil berukuran kecil di bagian atasnya.

Kegunaan dari batu ini adalah sebagai tempat persembahan kepada para roh para leluhur atau arwah. Bagian batu kecil yang berada di atasnya juga memiliki makna tersendiri, yakni sebagai penunjuk arah. Manusia zaman dahulu percaya bahwa kenong tersebut menunjukkan harta karun.

3. Menhir dan Peti Mati

Menhir dan Peti Mati
Source: https://wongjember.com/wp-content/uploads/2019/07/Peti-Kubur-Batu.jpg

 

Salah satu artefak yang terkenal selain dolmen tadi adalah menhir. Fungsinya sama seperti artefak-artefak sebelumnya, yakni sebagai benda untuk pemujaan kepada roh atau arwah nenek moyang. Manusia zaman dahulu sangat percaya atas keberadaan roh-roh tersebut.

Anda bisa menemukan banyak jenis artefak di situs ini. Misalnya seperti petir kubur mati yang berfungsi untuk menyimpan jenazah pada zaman dahulu. Bentuknya menyerupai peti mati dalam ukuran yang besar dengan susunan batu pipih di bagian atasnya.

4. Lesung

Artefak berikutnya ada lesung. Bentuk dan fungsinya sama seperti lesung yang ada pada saat ini, yakni sebagai tempat menumbuk kopi, padi, serta lain sebagainya. Memiliki bentuk yang unik, yaitu berlubang di bagian tengahnya untuk meletakkan bahan-bahan tadi.

Pada saat ini, masyarakat sekitar menyebut lesung tersebut dengan nama Lingga Yoni. Lingga ditujukan untuk penutup lesung, sedangkan yoni ditujukan pada badan lesung itu sendiri. Selain itu, penduduk setempat beranggapan bahwa keberadaan artefak ini melambangkan kesuburan daerah tersebut.

Alamat Menuju Situs Duplang

Jika berkeinginan untuk ke tempat ini, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu lokasi di mana situs tersebut berada. Situs Duplang berlokasi di Dusun Duplang, Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Akses jalan menuju tempat ini sudah sangat bagus karena jalannya telah beraspal. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dan bingung lagi jika ingin bertamasya tanpa harus terganggu atau terkendala kondisi jalan hingga sampai ke tujuan.

Rute Menuju Situs Duplang

Rute Menuju Situs Duplang
Source: https://goo.gl/maps/ACLvwtzqFCbvpcu48

 

Rute menuju tempat wisata ini cukup mudah, karena Anda bisa mengaksesnya menggunakan kendaraan pribadi roda dua atau empat. Namun, ada sebagian jalan yang berlubang setelah masuk ke desanya. Jadi sangat disarankan bagi pengunjung menggunakan motor agar lebih mudah.

Pertama, arahkan kendaraan menuju alun-alun Kota Jember. Setelah itu, ikuti saja arahan menuju Desa Kamal untuk bisa sampai ke tempat wisata situs Duplang ini. Anda akan menempuh jarak sekitar 16 km dengan waktu tempuh yang tidak menentu karena harus menyesuaikan kondisi jalan.

Jika Anda kebingungan, bisa menggunakan aplikasi Google Maps untuk menunjukkan rute terbaik dan tercepat menuju tempat wisata tersebut. Selain itu, platform ini juga menurunkan risiko pengunjung atau pendatang baru tersesat jika ingin mencari destinasi wisata tersebut.

Baca juga :  Liburan? Yuk, Kunjungi 43 Tempat Wisata di Kabupaten Jember!

Itu tadi informasi berkaitan dengan wisata Situs Duplang untuk mengenal peradaban manusia lebih dalam di Jember. Manfaatkan peluang tersebut supaya bisa menjadikan tempat ini sebagai wadah edukasi bagi anak-anak agar lebih mengenal nenek moyang mereka.