Goa Selomangleng: Situs Peninggalan Majapahit di Tulungagung

Goa Selomangleng

Bagi warga asli Tulungagung, mungkin sudah tidak asing lagi dengan wisata Goa Selomangleng. Goa ini berada di Kecamatan Boyolangi dan termasuk ke dalam salah satu peninggalan sejarah. Sampai saat ini sudah diusulkan  menjadi cagar budaya karena memiliki kisah menarik dari relief dan pahatannya.

Sekilas Tentang Goa Selomangleng Tulungagung

Goa Selomangleng
Source: https://kabar.tulungagung.go.id/wp-content/uploads/2014/09/goa-selomangleng.jpg

Nama Goa Selomangleng memang sangat mirip dan bahkan sama dengan nama goa yang ada di Kediri. Bagi beberapa orang yang belum tahu, mungkin akan kebingungan untuk membedakan kedua goa tersebut. Namun ternyata, apabila Anda memperhatikan keduanya, akan tampak perbedaan.

Baca juga : Pesona Keindahan Gunung Klotok Kediri

1. Lokasi Goa yang Dekat dengan Candi-Candi Tulungagung

Lokasi Goa Selomangleng berada dekat dengan candi yang memiliki nama sama yakni Candi Selomangleng. Selain itu, di sekitar kawasan tersebut juga terdapat peninggalan sejarah lainnya seperti Candi Gayatri, Candi Dadi, Candi Sanggrahan dan juga Goa Tritis. Seluruhnya termasuk ke dalam situs sejarah Tulungagung.

Wisata satu ini memang bisa menjadi alternatif liburan yang tidak kalah menariknya dengan destinasi alam di Tulungagung lainnya. Pasalnya, Anda bersama rombongan juga sekaligus mempelajari sejarah dari Goa Selomangleng tersebut. Menurut penelitian, goa ini adalahh peninggalan dari Majapahit.

2. Lokasi Goa Selomangleng

Goa Selomangleng
Source: https://www.google.com/maps/@-8.1284335,111.9186661,17.27z?hl=en&entry=ttu

Goa Selomangleng merupakan salah satu goa cukup terkenal di Tulungagung. Lokasi tepatnya adalah berada di Dusun Sanggrahan Kidul. Desa Sanggrahan, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung. Areanya pun dekat dengan rumah warga sehingga Anda bisa bertanya langsung jika kebingungan dengan rute perjalanannya.

Goa Selomangleng berada di dalam lingkungan BKPH Kalidawir. Saat ini menjadi salah satu wisata sejarah di Tulungagung. Anda perlu menempuh perjalanan kurang lebih sekitar 7 kilometer apabila berangkat dari pusat kota dengan menghabiskan waktu sekitar 15 sampai 20 menit dengan kendaraan pribadi.

3. Rute Perjalanan

Rute perjalanan untuk menuju ke Goa Selomangleng juga terbilang sudah mudah. Anda tidak harus khawatir dengan rute perjalanannya. Calon pengunjung  hanya perlu mengarahkan kendaraan ke arah selatan yakni ke Jalan Mastrip. Nantinya tetap lurus hingga sampai ke Balai Desa Sanggrahan Baru.

Jika sudah sampai di Balai Desa, Anda tinggal melanjutkan perjalanan sekitar 1,6 kilometer ke selatan. Hingga kemudian sampai di tempat parkir kawasan wisata Goa Selomangleng. Sisanya, pengunjung hanya perlu untuk berjalan kaki saja melewati jalan setapak sekaligus menikmati pemandangan sekitar.

4. Jam Buka Wisata

Mengingat bahwa Goa Selomangleng adalah situs sejarah, maka sudah ada pihak pengelolanya. Hal ini pun bertujuan untuk menjaga keamanan dari peninggalan tersebut agar tetap aman dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, sudah diberlakukan jam operasional secara terbatas.

Anda bisa mengunjungi wisata Goa Selomangleng mulai dari jam 8 pagi hingga 5 sore. Pihak pengelola menetapkan untuk buka setiap hari sehingga pengunjung dapat menentukan sendiri kapan hendak berkunjung. Wisatawan pun dapat bertanya langsung tentang apa saja cerita di balik relief dan pahatan ke petugas.

5. Harga Tiket Masuk

Anda pun tidak perlu khawatir tentang harga tiket masuknya. Pasalnya Goa Selomangleng ini memiliki tarif biaya yang sangat terjangkau. Pengunjung hanya perlu membayar sebesar Rp 3 ribu saja setiap orangnya. Selain itu, wisatawan juga diperbolehkan membawa bekal sendiri karena masih minim penjual.

Jangan lupa juga untuk mempersiapkan biaya parkir kendaraan saat menitipkan kendaraan Anda di tempat penitipan. Menariknya, tempat wisata ini memiliki harga tiket masuk yang sama antara weekend dan weekday. Jadi bukan lagi menjadi alasan berangkat di hari biasa akan jauh lebih murah.

Sejarah Goa Selomangleng Tulungagung

Source: https://cagarbudayajatim.com/wp-content/uploads/2019/07/selomangleng-tulungagung.jpg

Goa Selomangleng Tulungagung mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi. Hal ini bisa Anda lihat dari banyaknya relief terpahat di dinding goa. Seorang arkeolog bernama Setyawati Suleiman menyebutkan bahwa goa ini sudah ada sejak awal berdirinya Kerajaan Majapahit.

Setyawati Suleiman sudah sejak tahun 1948 melakukan penelitian tentang cara pembuatan dan rambut tokoh pada relief yang ada di dalam dinding gua. Sampai akhirnya menyebutkan beberapa hasil penelitian terkait Goa Selomangleng.

Melansir dari laman Kemendikbud, catatan penelitian dari Kampers menyatakan jika goa ini diperkirakan sudah ada sejak akhir abad ke-10. Namun memang cukup sulit untuk menemukan literatur sejarah yang menjelaskan secara detail tentang asal muasal dari Goa Selomangleng Tulungagung.

Bentuk dan Arsitektur Goa Selomangleng

Goa Selomangleng
Source: https://i0.wp.com/travellersblitar.com/wp-content/uploads/2017/03/IMG_0221.jpg?ssl=1

Selomangleng adalah gabungan antara tiga kata yakni selo, manga dan juga leng. Selo sendiri artinya lubang. Sementara manga artinya terbuka atau bisa diartikan menganga. Terakhir, kata leng adalah sebuah lubang. Lokasinya memang berada di kawasan lereng jurang dan cukup terjal.

Goa Selomangleng terdiri dari dua bagian yakni sisi bawah sedikit landai dan atasnya cukup terjal. Berdasarkan penjelasan dari Pemkab Tulungagung, bagian bawah lereng tersebut terdapat dua goa. Sementara di atasnya, ada sebuah bangunan candi bernama Candi Selomangleng.

Sesuai dengan namanya, goa ini terbentuk dari bongkahan batu besar. Saat tiba di depan pintu goa, akan terlihat dua mulut goa berbentuk persegi. Sementara batuan berukuran besar tadi menempati tanah dengan luas sekitar 29 x 26 m. Goa pertama diijadikan sebagai tempat bertapa dan bersembunyi.

Kisah di Balik Relief Goa Selomangleng

Source: https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2023/03/b0c812f9-adba-4509-a2f1-c34363afbe89-1.jpg

Ada banyak cerita yang bisa diambil dari relief pada Goa Selomangleng. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak penemuan dan penelitian dilakukan oleh para ahli arkeolog dan sejarah. Hingga mereka pun akhirnya menemukan beberapa kisah dibalik pahatan-pahatan di dinding goa.

1. Cerita Arjunawiwaha sedang Bertapa

Menurut catatan dari Kusumo dan Sulistyanto pada tahun 1986, relief yang ada di Goa Selomangleng mengisahkan tentang cerita Arjunawiwaha. Kisah ini berhubungan pada episode bagaimana cerita bidadarii menggoda Arjuna ketika sedang bertapa. Fungsi dari goa tersebut adalah untuk ritual keagamaan.

Ada beberapa kegiatan keagamaan yang dulunya dilakukan di Goa Selomangleng ini mulai dari menyepi dan bertapa. Beberapa orang juga memilih tempat ini untuk mejauhkan diri dari keramaian masyarakat. Lokasinya memang strategis karena masih jauh dari pemukiman warga setempat.

2. Laki-Laki Bertapa di Tengah Dua Wanita

Penelitian berikutnya dilakukan oleh seorang mahasiswa bernama Nainunis dari Universitas Negeri Malang. Penelitiannya menghasilkan sebuah naskah dengan judul Gaya Arsitektur Goa Selomangleng. Pada naskah tersebut, Nainunis menyebutkan jika relief goa menggambarkan laki-laki sedang bertapa.

Sementara di relief berikutnya, ada dua orang laki-laki duduk saling berhadapan. Sedangkan pada relief lainnya, terdapat gambar figur manusia sedang berjalan dengan membawa tongkat. Analisisnya menyebutkan bahwa goa ini dibangun di masa Airlangga yakni pada abad XI Masehi.

Baca juga :  Goa Pasir: Belajar Sejarah di Situs Purbakala Tulungagung

Goa Selomangleng Tulungagung memang memiliki nama yang sama dengan goa di Kediri. Tidak heran apabila banyak wisatawan luar Jawa Timur akan sulit membedakannya. Anda bisa berkunjung ke Tulungagung untuk mengenal lebih banyak tentang peninggalan sejarah di kota ini baik berupa candi dan juga goa.