Gaji Auditor dan Skill Kompetensi Penting

Gaji Auditor

Tahukah Anda bahwa gaji auditor sangatlah besar, bahkan ada yang hingga menyentuh satuan M atau milyar. Auditor itu sendiri bekerja di bidang keuangan dengan tugas utamanya adalah melakukan pemeriksaan. Kegiatan yang mereka lakukan saat memeriksa keuangan ialah audit keuangan.

Mengenal Pekerjaan Auditor

Auditor bertugas untuk memeriksa secara objektif terhadap laporan keuangan pada suatu perusahaan. Tujuannya adalah guna mengetahui apakah laporan keuangan itu terlihat wajar atau tidak. Indikasi wajarnya pun meliputi hal yang bersifat material, posisi keuangan, serta hasil entitas bisnis tersebut.

Mengenal Pekerjaan Auditor

Audit sendiri terbagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Arti dari audit internal adalah sebuah kegiatan yang tujuannya untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi badan independen. Sementara audit eksternal merupakan badan independen yang telah memenuhi syarat. 

Audit eksternal memiliki tugas untuk menentukan apakah catatan akuntansi suatu perusahaan sudah akurat atau belum. Selain itu juga menilai apakah sudah di susun sesuai ketentuan PSAK atau belum. Apabila terdapat kejanggalan maka sudah pasti perusahaan yang di audit akan mendapatkan saksi.

Gaji Auditor dan Pilihan Karir

Seorang auditor bisa bekerja di mana saja, baik itu perusahaan swasta, lembaga pemerintah, konsultan, hingga dirjen pajak. Artinya pekerjaan auditor ini selalu dibutuhkan kapanpun selama dunia masih memiliki perusahaan yang beroperasi. Berikut pilihan karir sebagai auditor dan gajinya.

Baca juga : Gaji Lulusan Perhotelan

Gaji Auditor dan Pilihan Karir

1. Lembaga Pemerintah

Bekerja di lembaga pemerintah mungkin menjadi impian banyak orang. Auditor yang berada di lembaga pemerintah ini akan bertugas memeriksa kondisi keuangan pada instansi pemerintah. Indonesia sendiri membagi auditor pemerintah jadi dua yaitu eksternal dan internal.

Auditor pemerintah eksternal akan masuk ke BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan. Tugasnya untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Untuk pendapatannya sendiri tergantung dengan lembaga pemerintah mana tempat Anda bekerja, jika di pusat maka bisa dapat gaji 5 – 7 jutaan.

2. Perusahaan Swasta

Seorang auditor juga bisa bekerja di perusahaan swasta sebagaimana kebanyakan pekerja. Status seorang auditor di perusahaan adalah pegawai dari perusahaan itu sendiri. Tugasnya tentu membantu manajemen perusahaan dan audit atau pemeriksaan laporan keuangan.

Berdasarkan banyak pengalaman pekerja lainnya, auditor memiliki peran yang lebih tinggi di dalam sebuah kantor. Selain itu posisi ini juga lebih di segani oleh pekerja lainnya, bahkan manajer itu sendiri. Hal itu sebanding dengan gajinya yang memang terkadang lebih besar daripada divisi lain yaitu mulai dari 6 juta per bulan.

3. Konsultan

Auditor publik bisa menjadi seorang konsultan keuangan bagi perusahaan atau klien individu. Biasanya tugas seorang konsultan itu sendiri adalah melakukan audit atas laporan keuangan dari perusahaan atau individu. Proses audit ini dilakukan pada perusahaan terbuka atau yang go public.

Selain itu konsultan pun akan bekerja untuk mengaudit perusahaan kecil organisasi non laba. Namun untuk bisa bekerja menjadi konsultan dan melakukan praktik ini maka harus berada di bawah naungan Kantor Akuntan Publik. Perihal pendapatannya biasanya mulai dari 3 juta per bulan, bisa naik setelah waktu tertentu. 

4. Dirjen Pajak

DJP atau Direktorat Jenderal Pajak berada di bawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Dirjen Pajak ini bisa menjadi pilihan karir Anda selanjutnya sebagai auditor pajak. Seorang auditor pajak tentu akan bertanggung jawab atas penerimaan negara yang berasal dari sektor perpajakan. 

Auditor di sektor pajak juga bisa bekerja di bagian penegak hukum pelaksanaan ketentuan perpajakan. Selain itu bisa juga bekerja di Karipka atau Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak. Bekerja di bagian Karipka sendiri sudah pasti mendapatkan gaji auditor besar yaitu mulai dari 5 juta per bulan.

Tugas Seorang Auditor

Sebelumnya penulis sudah menyampaikan bahwa secara umum, tugas seorang auditor ialah berhubungan dengan keuangan. Salah satunya melakukan perencanaan dan sistem akuntansi, membuat bukti audit, dan lain sebagainya. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai masing-masing tugas auditor.

Tugas

1. Melakukan Perencanaan dan Sistem Akuntansi

Tugas pertama adalah memahami sistem akuntansi yang berlaku dalam suatu perusahaan. Sistem akuntansi itu sendiri memang bisa berbeda-beda sehingga auditor harus memahaminya sejenak. Ketika sudah paham maka bisa langsung membuat perencanaan, pengendalian, serta catatan pekerjaan.

Ini berhubungan dengan keuangan perusahaan, artinya membuat perencanaan keuangan yang pas. Demikian pula dengan pengendalian serta catatan pekerjaan yang berhubungan langsung dengan keuangan. Kemudian pada periode tertentu akan dilakukan inpeksi, apakah sistem keuangan berjalan lancar atau tidak.

2. Membuat Bukti Audit

Seorang auditor sudah pasti perlu membuat bukti audit yang jelas dan sesuai dengan keadaan. Bukti ini harus relevan serta reliable sehingga bisa mendapatkan kesimpulan secara rasional. Pembuatan bukti audit ini hanya muncul pada saat melakukan proses audit, baik itu internal atau eksternal.

Sebelum membuat bukti audit, aduitor perlu memeprtimbangkan beberapa hal. Misalnya seperti integritas manajemen, pertimbangan dari profesional, dan kepemilikan publik. Selain itu pertimbangkan pula kondisi keuangan perusahaan, apakah sedang dalam fase menerima untung atau merugi.

3. Pengendalian Internal

Pengendalian internal adalah sebuah sistem dari perusahaan setempat guna melindungi berbagai aset di dalamnya. Kegiatan ini memerlukan kepatuhan terhadap kebijakan yang berlaku. Maksud dari pengendalian internal itu sendiri adalah memeriksa seluruh data dari suatu bagian di perusahaan.

Tugas ini berlaku di seluruh perusahaan tempat Anda bekerja sehingga tidak ada pengecualian. Dalam proses kerjanya tentu melibatkan tim audit, bukan tugas individu. Pelaksanaan tugas juga bisa berdasarkan beberapa teori akuntansi tertentu. Berdasarkan hal itu maka penting bagi sarjana akuntansi untuk memahaminya dengan baik.

4. Tinjau Ulang Laporan Keuangan

Seorang auditor sudah pasti akan meninjau ulang seluruh laporan keuangan yang relevan di dalam suatu perusahaan atau klien. Peninjauan ulang ini akan menghasilkan kesimpulan yang Anda ambil dari bukti audit. Kemudian hasilnya memberikan dasar rasional aras pendapat terkait laporan keuangan perusahaan.

Peninjauan ulang laporan keuangan ini juga bisa di lakukan secara kerja tim. Namun memang beban kerjanya yang sangat banyak sehingga wajar saja jika bekerja hingga lembur. Terlebih lagi jika bersamaan dengan agenda keuangan lain seperti audit akhir bulan dan lain sebagainya.

Kualifikasi Untuk Gaji Auditor

Sebelum melamar pekerjaan sebagai auditor, ada baiknya perhatikan beberapa kualifikasi berikut. Pasalnya hampir seluruh perusahaan memberlakukan minimal kualifikasi atau keahlian. Di bawah ini tersedia penjelasan singkat mengenai kualifikasi yang seorang auditor harus miliki.

Kualifikasi

1. Pendidikan Untuk Auditor

Auditor berasal dari dasar pendidikan Akuntansi atau Akuntansi Sektor Publik. Kedua jurusan ini tersedia dalam jenjang sarjana atau D3, namun kebanyakan perusahaan memerlukan S1. Jika Anda sedang menempuh pendidikan D3 maka bisa mengambil program ekstensi untuk mengejar gelar Sarjana.

Selain dua jurusan ini biasanya minim kesempatan atau peluang bekerja sebagai auditor. Kecuali dari jurusan yang masih berhubungan, misalnya seperti manajemen keuangan, atau ekonomi. Namun tentunya harus memiliki sertifikasi keahlian lebih dulu untuk membuktikan kemampuan audit.

2. Sertifikasi

Seorang auditor membutuhkan sertifikasi agar bisa di terima dan bekerja dengan baik dalam suatu perusahaan. Sertifikasi ini sendiri ada berbagai macam, misalnya seperti CIA yang biasanya untuk profesi auditor internal. Sertifikasi CIA ini sendiri hanya dikeluarkan oleh Institute of internal Auditor IAA Florida, AS.

Selain sertifikasi CIA, ada juga sertifikat QIA atau Qualified Internal Auditor yang penggunaannya sama dengan CIA yaitu untuk pekerjaan internal auditor. QIA ini bisa Anda dapatkan melalui Yayasan Pendidikan Internal Audit atau YPIA di Indonesia.

3. Kompeten & Independensi

Seorang auditor sudah jelas harus kompeten dalam bidangnya dan memiliki pengetahuan yang cukup. Pengetahuan ini tidak hanya mengenai sistem audit melainkan juga bidang atau divisi yang ia akan audit. Sifat kompeten ini sendiri bisa Anda tunjukan melalui latar belakang pendidikan dan pengalaman.

Selain menjadi pribadi yang kompeten, calon auditor juga harus independen. Artinya bebas dari pengaruh siapapun, baik tu manajemen yang bertanggung jawab atau pihak lain. Hal ini berhubungan dengan pengaruh subjektivitas ketika melakukan tugas audit.

4. Cermat dan Seksama

Kompetensi selanjutnya yang harus Anda perhatikan adalah menjadi orang yang cermat dan seksama. Cermat dalam artian bisa melaksanakan tugasnya dengan baik serta terencana. Melalui sistem pengerjaan tugas seperti itu maka pekerjaan bisa cepat selesai dengan benar.

Seksama dalam artian memperhatikan setiap detail atau tidak keliru dalam tugasnya. Biasanya orang ingin pekerjaannya cepat selesai sehingga ia tidak memperhatikan hal-hal kecil yang sebenarnya bisa berdampak besar pada hasilnya. Maka dari itu penting bagi auditor untuk memiliki sifat seksama.

5. Analisa dan Problem Solving

Seorang auditor sudah pasti harus menjadi orang yang pandai menganalisa serta memecahkan masalah kemampuan analisa ini bisa Anda tingkatkan dengan cara menjadi orang yang kritis. Pertanyaan segala hal atau poin penting terhadap suatu hal, terlebih lagi jika itu terasa janggal atau tidak pas.

Kemampuan problem solving adalah cara berpikir untuk memecahkan masalah. Tahap awal bermula dengan memahami masalah yang sedang terjadi kemudian analisa berbagai potensi solusinya. Jika sudah mengetahui pilihan solusi maka Anda dapat menemukan solusi terbaik untuk masalah tersebut.

6. Komunikatif dan Manajemen Waktu

Komunikasi adalah hal penting dalam setiap hubungan dan pekerjaan. Seorang audit harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik guna menyampaikan hasil audit atau hasil pekerjaannya. Terlebih lagi jika mengingat tidak semua orang paham dengan istilah keuangan, ekonomi, atau bahkan audit itu sendiri.

Tidak hanya perlu komunikatif, miliki juga kemampuan manajemen waktu yang baik. Anda harus mengetahui kapan waktu terbaik untuk melakukan audit, mengumpulkan data, atau melakukan tinjauan ulang. Sistem manajemen waktu yang buruk akan menuntun pada kerjaan yang menumpuk.

7. Teliti dan Sabar

Jika sebelumnya membahas cermat dan seksama, maka kini harus teliti dan sabar. Audit itu sendiri sudah jelas berhubungan dengan keuangan. Artinya Anda akan melihat deret angka lebih sering daripada melihat dunia luar. 

Berdasarkan hal itu maka seorang audit harus teliti dan menyadari perbedaan sekecil apapun. Tidak lupa dibarengi juga dengan sifat sabar, tidak mudah emosi ketika menemukan kejanggalan atau gagal dalam pekerjaan. Melalui dua sifat kompetensi ini maka pekerjaan sebagai audit bisa berjalan dengan baik.

Baca juga : Gaji Pegawai Puskesmas dan Bidang Kerjanya 

Demikian tentang gaji auditor yang bisa Anda ketahui dengan baik dan lengkap. Semoga dapat memabntu banyak orang yang membutuhkan inspirasi karir.