Gaji Detektif di Indonesia dan Tugas Kerjanya

Gaji Detektif

Banyak orang tidak mengetahui tentang gaji detektif di Indonesia. Bahkan mereka juga mengira pekerjaan ini hampir tidak ada. Namun bagi orang yang senang dengan dunia kepolisian maka akrab dengan sebutan detektif. Pekerjaan ini memiliki tugas utama menyelidiki sebuah kasus, baik itu rumit atau tidak.

Gaji Detektif Swasta

Di Indonesia sendiri kini baru tersedia pekerjaan detektif swasta yang artinya bekerja untuk perusahaan tertentu. Padahal secara umum, harusnya pekerjaan ini berada di bawah naungan kepolisian. Namun dari kepolisian Indonesia sendiri baru tersedia investigator atau penyidik.

Baca juga : Gaji Pegawai Pajak

Gaji Detektif Swasta

Gaji seorang detektif swasta pun tidak terlalu kecil, mulai dari 1.5 juta – 2 juta per kasus. Namun ingatlah bahwa menyelesaikan satu kasus tidak mudah, bahkan bisa berbulan-bulan. Ada juga detektif swasta yang mendapatkan gaji sekitar 5 juta – 10 juta per kasus, hanya berlaku untuk kasus kejahatan besar.

Anda bisa bekerja di bawah naungan lembaga pemerintah, biasanya pada bagian penyidik. Profesi penyidik itu sendiri bisa berada di KPK atau Polri dengan gaji mulai dari 20 juta – 300 juta per kasus. Namun untuk penyidik di Polri dengan pangkat Kompol hanya akan mendapatkan gaji sekitar 4 juta per kasus.

Tugas Seorang Detektif Swasta

Seorang detektif pasti memiliki tugas yang berbeda dengan jajaran kepolisian lainnya. Terlebih lagi mengingat bahwa divisi atau bidang kerja ini terbentuk khusus untuk menyelidiki suatu kasus maka tugas kerjanya pun bisa meliputi hal – hal berikut.

Tugas Seorang Detektif Swasta

1. Mengumpulkan Informasi dan Fakta

Seorang gaji detektif harus mengumpulkan informasi dan fakta sebanyak-banyaknya. Ini bisa datang dari saksi mata, lingkungan, tetangga sekitar, atau bahkan orang lain. Segala informasi dan fakta itu akan Anda gunakan untuk membantu penyelidikan kasus.

Di sisi lain, jangan terkecoh dan mudah percaya dengan omongan orang lain. Pasalnya narasumber bisa saja memberikan informasi palsu. Maka dari itu seorang detektif harus bisa membuktikan informasi dan menjadikannya sebagai fakta. Tentu semakin banyak fakta maka semakin cepat pula masalah bisa teratasi.

2. Menyelidiki Latar Belakang Terduga Pelaku

Detektif juga harus menyelidiki latar belakang orang yang terduga pelaku. Latar belakang itu meliputi seluruh background kehidupannya, mulai dari orang tua, kerabat, sekolah, perilaku di sekolah, perilakunya di rumah, dan lainnya. Ada juga background mengenai pasangan atau teman dekat.

Detektif juga harus menguasai karakternya, apakah ia memiliki kelainan mental atau tidak. Kemudian lewat latar belakang ini maka akan terbentuk pola dan detektif jadi lebih mudah menyelesaikan kasus. Terlebih lagi jika narasumber sangat kooperatif atau mudah bekerja sama. 

3. Memantau Gerak Gerik Target

Sebelum target di tangkap kepolisian, seorang gaji detektif harus bisa memantau gerak geriknya. Anda juga pasti sudah familiar dengan tugas ini karena biasa muncul di berbagai film investigasi. Seorang detektif mengawasi target dari jarak jauh sehingga bisa mengetahui segala aktivitasnya.

Memantau gerak gerik ini pun tidak hanya dilakukan sehari atau sekali dua kali. Gaji detektif harus kuat observasi dan mengawasi target dalam jangka waktu lebih lama. Misalnya seperti sebulan atau bahkan lebih, sehingga tidak heran bila banyak detektif tiba-tiba pindah rumah atau bahkan menetap sementara.

4. Analisa Informasi

Sebelumnya sudah mendapatkan tugas informasi dan pengumpulan fakta. Kini seluruh detektif perlu menganalisa seluruh informasi serta fakta yang ada. Tugas analisa ini bukan hanya sekedar menerjemahkan informasi menjadi data. Detektif harus bisa berpikir lebih luas selama proses analisa.

Analisa informasi dalam dunia kepolisian atau detektif juga memiliki ilmu atau caranya sendiri. Artinya Anda harus mempelajari banyak cara analisa informasi dengan sangat baik. Selain itu pahami pula berbagai motif atau pola kejahatan yang mungkin akan cocok dengan hasil analisa ini.

5. Melakukan Investigasi

Tahap investigasi adalah kegiatan melakukan penelitian, penyelidikan, pengusutan, dan pemeriksaan untuk membuktikan kebenaran fakta. Kemudian rangkaian tugas ini akan berakhir menjadi kesimpulan, apakah target adalah pelaku yang bersalah atau tidak. 

Investigasi juga memiliki berbagai metode yang bisa seorang detektif gunakan. Bahkan tidak seluruh kasus bisa menggunakan metode yang sama. Walaupun terdengar sulit, investigasi ini tetap hanya dilakukan dengan tim. Artinya Anda tidak akan bekerja sendiri, ada orang lain yang akan membantunya.

6. Merencanakan Strategi Menemukan Pelaku

Menemukan pelaku kejahatan yang lari atau bersembunyi tidaklah mudah. Analoginya pelaku adalah hewan yang membutuhkan pancingan untuk keluar dari sarangnya. Maka dari itu setiap detektif harus merencanakan strategi terbaik guna menemukan dan menangkap pelaku.

Tidak hanya menangkap, detektif juga harus memastikan pelaku tidak akan kabur lagi dan bisa bersifat kooperatif selama proses penyelidikan. Ketahuilah bahwa mungkin ini merupakan proses yang sulit karena harus memikirkan 1001 kemungkinan pelaku akan kabur dan solusi untuk mengatasi hal itu bila terjadi.

7. Menyusun Laporan Kasus

Dalam gaji detektif yang kisarannya banyak itu tentu di dalamnya tidak hanya bertugas menyelidiki kasus. Seorang detektif juga harus membuat laporan kasus, mulai dari perencanaan strategi, taktik pencarian, identitas pelaku, hingga hasil penyelidikan. Susunan laporan ini akan bermanfaat untuk penyelidikan selanjutnya.

Biasanya ada kasus yang serupa walaupun waktu kejadiannya terpaut lama. Laporan kasus ini dapat membantu penyelidikan di masa depan sebagai referensi. Berdasarkan hal itu maka seorang detektif harus membuat laporan kasus secara detail dan runtut sehingga tidak membingungkan pembaca.

8. Menyiapkan Kasus Untuk Pengadilan

Tugas lainnya dari seorang gaji detektif adalah menyiapkan berbagai berkas kasus untuk di bawa ke pengadilan. Biasanya ini adalah kasus yang sudah menemukan pelakunya dan masih dalam tahap penyidikan. Proses penyelidikan itu juga bisa terus berlanjut sebelum hakim memutuskan perkara.

Persiapan kasusnya bisa meliputi pengumpulan berbagai barang bukti, informasi, duduk perkara, pasal yang berlaku, dan masih banyak lagi. Jika Anda merupakan detektif junior maka hal ini akan dibantu oleh detektif senior serta tim. Jadi jangan khawatir akan gagal atau ada yang luput.

Skill Kompetensi Untuk Gaji Detektif Swasta

Di atas sudah tertera jelas berbagai tugas kerja seorang detektif. Tentu seluruh tugas itu membutuhkan skill atau kemampuan cemerlang. Misalnya seperti berpikir kritis, menjadi pribadi yang cermat, pandai menganalisa, hingga memiliki daya ingat tinggi. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai skill detektif.

Skill Kompetensi Untuk Gaji Detektif Swasta

1. Berpikir Kritis dan Cermat

Seorang detektif sudah pasti harus bisa berpikir kritis di berbagai situasi. Ini berhubungan dengan pengumpulan fakta dan informasi yang akan berguna untuk proses penyelidikan. Jika merasa masih belum bisa berpikir kritis maka latihan dengan bertanya tentang banyak hal pada poin penting.

Kemudian detektif juga harus menjadi orang yang cermat atau berhati-hati pada setiap hal. Misalnya seperti mengumpulkan informasi, berlaku cermat dengan mengetahui mana informasi palsu dan mana yang asli. Pemikiran cermat ini akan menyelamatkan detektif dari berbagai kemungkinan gagal kasus.

2. Pandai Analisa Informasi

Analisa adalah proses memeriksa atau menyelidiki peristiwa melalui berbagai data yang tersedia. Kemampuan analisa ini sangat berfungsi untuk menerjemahkan data menjadi informasi baru secara deskriptif. Anda dapat melatih kemampuan analisa dengan mengerjakan kasus atau soal kejahatan.

Analisa informasi itu sendiri memiliki beberapa teknik atau metode. Misalnya seperti menggunakan metode FP Growth, menggunakan alternatif algoritma untuk menentukan himpunan data yang paling sering muncul. Selain itu masih ada lagi metode analisis data yang bisa gaji detektif gunakan.

3. Daya Ingat yang Tinggi

Seorang detektif sudah pasti harus memiliki daya ingat yang tinggi. Pasalnya ia hanya akan sekali dua kali pergi ke TKP sebelum itu dibersihkan. Artinya Anda harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengumpulkan data dan mengingat berbagai posisi benda di TKP.

Pada dasarnya hal ini memang bisa di atasi dengan cara foto dan video TKP. Namun daya ingat yang tinggi tetap menjadi kunci utama seorang detektif bisa menyelesaikan kasusnya. Untuk bisa memiliki daya ingat tinggi maka calon detektif bisa stimulasi otak, makan makanan sehat, dan latihan daya ingat.

4. Problem Solving

Problem solving atau kemampuan memecahkan masalah, ini merupakan skill penting sebagai detektif. Terlebih lagi ini sudah jelas berhadapan dengan masalah atau kasus yang belum terselesaikan. Detektif membutuhkan kemampuan problem solving yang baik guna menemukan jalan keluar atau pelaku atas kasus tersebut.

Problem solving ini juga terbagi menjadi beberapa metode, salah satunya terstruktur atau pemikiran tersusun. Selain itu masih ada banyak metode problem solving lain yang mungkin akan lebih cocok untuk masing-masing kasus. Untuk mengasah kemampuan problem solving maka Anda bisa coba latihan menjawab soal analisa yang rumit.

5. Tidak Mudah Terpengaruh

Detektif akan bertemu dengan banyak orang, baik itu dari sisi perusahaan, kepolisian, orang berpengaruh, hingga kerabat pelaku. Di saat banyaknya pertemuan ini, detektif tidak boleh mudah terpengaruh dan memilih sisi. Jika detektif mudah terpengaruh maka hasil penyelidikan tidak objektif.

Artinya bisa dikatakan bahwa hasil penyidikan tidak sah karena berbagai keputusan di dalamnya sudah tercampur dengan pengaruh dari orang lain. Maka dari itu penting bagi detektif untuk memiliki pendirian dan prinsip yang kuat. Selain itu, calon detektif juga harus berani menentang berbagai pengaruh buruk.

6. Kemampuan Investigasi

Kemampuan investigasi meliputi penyelidikan, pengumpulan data, catatan data, rekaman, dan barang bukti. Penyidik atau detektif membutuhkan kemampuan ini untuk melakukan tugasnya. Jika seorang detektif tidak bisa melakukan investigasi maka pekerjaannya juga akan sia – sia.

Walaupun memang akan di bantu oleh tim, namun detektif tetap harus menguasai keahlian investigasi. Hal itu berfungsi untuk membuktikan hasil investigasi dari anggota lain. Kemampuan investigasi ini bisa Anda asah melalui latihan berpikir kritis, ikut penyelidikan kasus lain, dan banyak cara lainnya.

7. Pengendalian Diri dan Penyabar

Sebelumnya sudah di bahas bahwa detektif tidak boleh mudah terpengaruh. Selanjutnya detektif juga harus memiliki kemampuan pengendalian diri yang baik. Artinya emosi seorang detektif tidak boleh mudah terpancing.

Selain itu juga harus sabar, baik dalam mencari informasi, menunggu gerak gerik pelaku, dan lain sebagainya. Kesabaran sebagai detektif ini memiliki bayaran yang mahal yaitu kasus yang selesai dan pelaku terbukti salah.

Demikian tentang gaji detektif, tugas, dan berbagai kemampuan yang harus Anda ketahui. Semoga dapat menjadi informasi bermanfaat bagi banyak orang lainnya yang masih bingung dengan karir mereka di masa depan.