Jenis Usaha UMKM dan Pengaruhnya pada Ekonomi Indonesia

Jenis Usaha UMKM dan Pengaruhnya pada Ekonomi Indonesia

Jenis usaha UMKM di Indonesia terbagi menjadi 3, yaitu golongan usaha mikro, kecil ,dan menengah. Masing-masing jenisnya memiliki karakteristik dan pola usaha yang berbeda-beda. Meski demikian tujuan dari ketiganya tetap sama yakni mencari keuntungan.

UMKM sendiri menjadi salah satu sektor penting yang turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Bahkan sejumlah data mengungkapkan, UMKM berhasil menyumbang 60% dari PDB Indonesia, sekaligus membuka 97% lapangan pekerjaan di sektor non-migas.

Jenis Usaha UMKM
Pixabay.com

Pengertian dan Jenis Usaha UMKM di Indonesia

Sebelum membahas perihal jenis-jenisnya secara detail, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu definisi tentang UMKM. Pada dasarnya, UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sementara jika dijabarkan lebih rinci, UMKM adalah usaha yang memiliki skala kecil dan menengah, dengan total karyawan kurang dari 250 orang.

Contoh usaha yang termasuk ke dalam UMKM ada banyak sekali. Seperti usaha jasa, perdagangan, manufaktur, dan konstruksi. Umumnya, para pelaku UMKM menggerakkan usaha rumahan seperti menekuni bidang kuliner, kerajinan tangan, serta jasa laundry.

Segi Permodalan dan Dukungan Pemerintah

Modal usaha para pelaku UMKM bermula dari nominal yang relatif kecil. Modal ini biasanya berasal dari tabungan pribadi, meminjam keluarga maupun teman. Selain itu, modal usaha UMKM juga bisa bersumber dari pinjaman bank, investasi saham, maupun program bantuan pemerintah.

Mengingat jenis usaha UMKM menjadi salah satu sektor penting yang turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Maka pemerintah Indonesia pun memberikan perhatian khusus bagi para pelaku usaha ini. Pemerintah begitu gencar memberikan sejumlah dukungan, hingga membuat kebijakan tersendiri untuk mengembangkan UMKM di Indonesia.

Sebut saja menyediakan bantuan modal usaha, memberi pelatihan dan pendidikan, hingga membuka akses ke pasar yang lebih luas. Pemerintah Indonesia terus mendorong UMKM untuk bisa menembus pasaran global melalui berbagai program dan fasilitas. Sementara itu, pemerintah juga membuat kebijakan kredit ringan yang mereka berikan melalui bank-bank di Indonesia.

Kredit Usaha Rakyat atau lebih populer dengan istilah KUR, menjadi salah satu fasilitas yang bisa masyarakat gunakan untuk memajukan usahanya. Fasilitas ini bertujuan untuk memberi akses modal bagi pelaku UMKM, dengan suku bunga rendah serta persyaratan yang mudah.

Keuntungan dan Tantangan

Usaha UMKM memiliki potensi keuntungan yang cukup besar. Meski demikian, keuntungan ini tetap bergantung pada layanan yang para pelaku UMKM berikan, segi pemasarannya, serta manajemen usaha mereka.

Apabila ketiga faktor penentu keuntungan di atas terpenuhi dengan baik, maka perolehannya akan semakin menjanjikan. Begitu juga sebaliknya, jika Anda sebagai pelaku usaha tidak memiliki manajemen serta strategi pemasaran menarik, maka keuntungannya juga lebih kecil.

Jenis usaha UMKM sangat potensional untuk memasuki pasar global. Meski demikian, Anda perlu memahami jika usaha UMKM juga memiliki berbagai tantangan. Seperti keterbatasan modal, sumber daya manusia yang kurang mumpuni, hingga persaingan semakin ketat.

Selain itu, para pelaku UMKM seringkali menemui kesulitan dalam mengakses pasar yang lebih luas. Terlebih dengan adanya persyaratan regulasi yang kompleks, menjadi kendala tersendiri bagi mereka untuk menembus pasaran global. Namun tidak perlu khawatir, melalui kemajuan teknologi dan digitalisasi akses tersebut bisa semakin mudah Anda raih.

Jenis-Jenis Sektor Usaha UMKM

Seperti telah tertera sebelumnya jenis usaha UMKM terbagi menjadi 3. Jenis yang pertama adalah usaha mikro, dengan total karyawan kurang dari 10 orang. Kemudian ada usaha usaha kecil dengan jumlah karyawan antara 10 sampai 50 orang.

Jenis terakhir yakni usaha menengah dengan karyawan antara 51 hingga 250 orang. Masing-masing jenisnya memiliki karakteristik dan pola usaha yang berbeda-beda. Supaya semakin memahami, silahkan simak uraian lengkapnya berikut ini.

1. Usaha Mikro

Usaha mikro merupakan sektor terkecil dalam UMKM, baik dari segi permodalan, jumlah karyawan hingga jumlah keuntungan. Berikut ini adalah beberapa karakteristik tentang usaha mikro yang perlu Anda ketahui.

Modal Usaha Mikro

Banyak yang menganggap UM sebagai usaha rumahan yang para pelakunya adalah individu maupun rumah tangga. Maka tak heran jika segi permodalannya juga berasal dari kantong mereka sendiri. Seperti tabungan pribadi, pinjaman keluarga, maupun kerabat dekat.

Meski terbilang kecil, hal tersebut tidak lantas menghalangi para pelaku usaha mikro untuk bertahan dan memperluas pasarannya. Selain itu, dalam usaha mikro aset berupa tempat bangunan tidak termasuk ke dalam perhitungan modal awal.

Sifat Usaha Mikro

Usaha mikro biasanya beroperasi dalam skala kecil dan lebih fleksibel. Hal ini memungkinkan para pelaku usaha untuk memanfaatkan kelebihan sumber daya yang mereka miliki. Sebut saja pengalaman maupun keterampilan sesuai passion.

Jenis usaha UMKM dalam sektor mikro cenderung mudah menyesuaikan diri dengan perubahan pasar. Sehingga para pelaku usaha ini semakin cepat mengembangkan produk dan layanan baru sesuai minat para konsumen. Para pelaku usaha ini juga belum menerapkan administrasi keuangan yang terlalu rumit.

Contoh Usaha Mikro

Contoh usaha mikro di Indonesia ada banyak sekali. Biasanya, para pelaku usaha ini menekuni industri kuliner, jasa laundry, pertanian, kerajinan tangan, hingga berdagang. Mereka akan mendirikan kios-kios kecil dan melayani konsumen yang berada di sekitar tempat usahanya.

Keuntungan dan Tantangan

Meskipun memulai usaha dengan modal yang relatif kecil, jenis usaha UMKM di sektor mikro tetap bisa mendapatkan untung besar. Bahkan pendapatannya bisa mencapai Rp 300 juta per tahun. Namun hal ini tergantung pada kualitas produk atau layanan yang Anda berikan.

Jika ingin terjun ke usaha mikro, Anda tentu harus siap dengan segala risiko dan tantangannya. Seperti persaingan ketat, kebijakan pemerintah, hingga akses sumber daya yang terbatas. Agar tidak ketinggalan di pasaran global, pastikan memiliki keterampilan memadai untuk mengatasi tantangan tersebut.

Manfaatkan sejumlah dukungan serta fasilitas yang pemerintah berikan. Misalnya menggunakan bantuan modal usaha dengan sebaik-baiknya serta mengikuti berbagai kursus dan pelatihan. Jangan lupa untuk menggencarkan promosi usaha yang unik dan menarik. Anda bisa menggunakan media sosial untuk meraih pasaran yang lebih luas.

2. Usaha Kecil

Jenis usaha UMKM berikutnya adalah sektor usaha kecil. Secara ukuran, jenis ini relatif lebih besar dari usaha mikro. Usaha kecil sangat berpengaruh bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Salah satunya dalam hal berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja. Berikut ini beberapa informasi tentang usaha kecil yang perlu Anda ketahui.

Modal Usaha Kecil

Dari segi modal jauh lebih besar jika Anda bandingkan dengan usaha mikro. Namun tetap saja nominalnya terbatas pada angka tertentu. Modal usaha kecil bisa bersumber dari tabungan pribadi, pinjaman bank, maupun dana investasi.

Sifat Usaha Kecil

Berbeda halnya dengan usaha mikro, jenis ini jauh lebih terorganisir. Pasalnya, para pelaku usaha kecil sudah memiliki kemampuan manajemen dan pemasaran yang semain baik. Bahkan untuk administrasi dan laporan keuangannya sudah sesuai standar akuntansi.

Contoh Usaha Kecil

Contoh usaha kecil di Indonesia ada banyak sekali. Umumnya, para pelaku usaha menekuni bidang penjualan makanan dan minuman, dengan mendirikan restoran, rumah makan keluarga, serta kafe. Ada juga yang membuka usaha jasa, perdagangan, hingga ke industri manufaktur.

Keuntungan dan Tantangan Usaha Kecil

Jenis usaha UMKM dalam sektor UK memiliki potensi keuntungan yang lebih besar daripada UM. Namun jumlahnya tetap bergantung pada kualitas produk dan layanan yang Anda berikan. Secara garis besar, omzet usaha kecil setara dengan Rp 300 hingga Rp 500 juta. Sementara itu, seluruh transaksinya dipastikan mencapai Rp 2 miliar setiap tahunnya.

Jika ingin terjun ke jenis usaha UMKM di sektor kecil, Anda tentu harus siap dengan segala risiko dan tantangannya Seperti persaingan yang semakin ketat, kebijakan rumit pemerintah terkait investor, hingga keterbatasan akses sumber daya.

Supaya tidak ketinggalan di pasaran global, pastikan Anda memiliki keterampilan memadai untuk mengatasi tantangan tersebut. Manfaatkan sejumlah dukungan serta fasilitas yang pemerintah berikan. Misalnya menggunakan KUR dengan bijak serta mengikuti berbagai kursus dan pelatihan.

Upayakan untuk selalu giat dalam mempromosikan produk baik barang maupun jasa. Serta membuat sarana iklan yang menarik. Maksimalkan akun media sosial dan kecanggihan teknologi untuk menembus pasaran yang lebih luas. Jangan lupa senantiasa memperbaiki manajemen usaha, agar investor tertarik bekerja sama dengan bisnis Anda.

3. Usaha Menengah

Jenis usaha UMKM yang terakhir adalah bisnis menengah. Jenis ini memiliki skala yang lebih besar dari usaha kecil. Namun masih berada di bawah bisnis besar. Kontribusinya kepada negara adalah membuka lapangan kerja, yang memungkinkan penyerapan tenaga kerja lebih besar. Berikut informasi tentang usaha menengah yang perlu Anda ketahui.

Modal dan Sifat Usaha Menengah

Usaha menengah tentu membutuhkan modal yang lebih besar dari UK. Modal usaha ini bisa bersumber dari tabungan pribadi, pinjaman bank, serta investasi saham. Sifat umum usaha menengah lebih terorganisir dan kompleks. Para pelaku usaha ini cenderung memiliki kemampuan manajemen dan marketing yang lebih berkualitas.

Contoh Usaha Menengah

Contoh usaha menengah di Indonesia meliputi jasa transportasi, perdagangan berskala besar, manufaktur, hingga bidang konstruksi. Jenis usaha UMKM di sektor menengah yang paling umum adalah manufaktur seperti pabrik tekstil, pengolahan makanan, dan industri otomotif. Bisa kita lihat jenis usaha ini memiliki jumlah karyawan yang tidak sedikit.

Keuntungan dan Tantangan Usaha Menengah

Memasuki skala usaha yang lebih besar, tentu membuat potensi keuntungan pada bisnis menengah ini juga tidak kecil. Para pelaku usaha menengah bisa meraih omzet tahunan Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar. Meski demikian, tantangan usahanya juga tidak main-main.

Jika ingin terjun ke usaha menengah, Anda tentu harus siap dengan segala risiko dan tantangannya. Seperti persaingan dengan bisnis besar, akses sumber daya lebih sulit, dan regulasi yang kompleks. Supaya tidak ketinggalan di pasar global, pastikan Anda memiliki keterampilan dan manajemen yang baik dalam membentuk tim kerja.

Manfaatkan sejumlah dukungan serta fasilitas yang pemerintah berikan. Misalnya menggunakan bantuan Kredit Usaha Menengah yang pemerintah sediakan, guna mendorong kemajuan Anda ke pasaran global. Jangan lupa mengikuti berbagai kursus dan pelatihan, untuk mengembangkan keterampilan sekaligus kemampuan manajemen bisnis Anda.

Sehingga mampu memastikan kesuksesan bisnis ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini promosi produk baik barang maupun jasa, menjadi kunci utama kemajuan usaha menengah Anda. Gunakan media promosi usaha yang unik untuk menarik atensi masyarakat.

Para pelaku usaha yang baik akan terus meningkatkan kredibilitas untuk mempengaruhi kepercayaan publik. Hal ini juga sangat dibutuhkan dalam menjalankan usaha menengah. Apalagi Anda akan tak hanya bekerja sama dengan masyarakat lokal saja, namun juga para konsumen dan investor luar negeri.

Nah, itulah beberapa penjelasan tentang jenis usaha UMKM di Indonesia. Lengkap dengan karakteristik usaha masing-masing, dalam memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi dalam negeri. Sekian, semoga informasi ini bermanfaat!