Urutan Jabatan dalam Perusahaan, Direksi hingga Manajer Pabrik

Urutan Jabatan dalam Perusahaan
pexels.com

Memutuskan untuk membangun bisnis atau perusahaan menjadi hal yang tidak mudah. Pasalnya, banyak persiapan dan rencana yang harus Anda pertimbangkan. Salah satu yang tak kalah penting, yakni mengetahui urutan jabatan dalam perusahaan.

Sebuah perusahaan bisa berdiri dan berproduksi, karena ada sumber daya manusia yang saling bekerja sama. Sumber daya manusia ini membentuk sebuah struktur jabatan yang saling berkaitan dan memberikan dukungan satu sama lain.

Jabatan yang diemban oleh setiap orang memiliki tugas, peran, dan pekerjaannya sendiri sesuai dengan kapabilitasnya. Urutan jabatan yang sesuai dalam sebuah perusahaan akan membantu mengembangkan dan meningkatkan bisnis.

Untuk itulah, setiap perusahaan harus memastikan sumber daya manusianya memiliki dan berada pada posisi atau jabatan yang tepat. Adanya urutan jabatan ini karena setiap karyawan tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya sendiri.

Pemilihan pemegang atau jabatan, posisi tertentunya perlu mendapatkan perhatian penuh. Hal ini perlu adanya pertimbangan dari segala sisi.

Siapapun nanti yang mendapatkan jabatan atau posisi tersebut, harus bisa mengetahui dan memahami hak, tugas, dan kewajibannya terhadap perusahaan. Dengan begitu, tugas dan perannya akan berjalan sesuai visi dan misi perusahaan.

Urutan Jabatan dalam Perusahaan yang Wajib Diketahui

Urutan Jabatan dalam Perusahaan
pexels.com

Sudah menjadi sebuah keharusan, jika perusahaan memiliki kegiatan operasional yang terstruktur dan sistematis. Hal ini bertujuan agar roda bisnis dapat bergerak dengan lancar, efektif, dan efisien.

Jabatan dalam perusahaan memang banyak macamnya. Terdapat jabatan yang memilih ranah biasa saja, hingga posisi yang sangat penting dalam perusahaan.

Setiap sumber daya manusia yang mengemban jabatan atau posisi tertentu, dituntut untuk memiliki kesungguhan dalam menjalankan tugasnya. Sebab, jika satu jabatan tidak memenuhi tanggung jawabnya dengan baik, maka jabatan lainnya akan terganggu.

Itu artinya, dapat mengganggu keseimbangan dan kestabilan perusahaan. Beberapa perusahaan memiliki urutan atau struktur jabatan yang berbeda.

Namun biasanya, satu perusahaan dengan perusahaan lainnya memiliki posisi jabatan yang sama. Sebagai sumber inspirasi Anda sebelum mendirikan perusahaan, berikut ini adalah urutan jabatan dalam perusahaan yang perlu diketahui.

1. Jajaran Direksi

Jabatan utama dalam perusahaan yakni jajaran direksi. Jajaran direksi menjadi ujung tombak dalam semua keputusan dan kebijakan perusahaan.

Orang-orang yang menempati jabatan ini memiliki tanggung jawab atas nasib dan keberlanjutan perusahaan. Mereka akan menentukan alur perjalanan perusahaan tersebut.

Jika kebijakan dan keputusan yang diambil sejalan dengan visi perusahaan, maka perusahaan tersebut memiliki peluang dan kesempatan yang besar untuk jaya di masa depan. Selain itu, jajaran direksi memiliki wewenang penuh atas semua karyawan.

Siapa saja yang menempati jabatan ini, mereka adalah orang-orang penting yang telah terpilih. Umumnya, mereka memiliki sebagian besar saham yang ada pada perusahaan.

Bahkan, tak sedikit jajaran direksi merupakan pemilik dari bisnis tunggal tersebut. Jajaran direksi terdiri dari satu orang direktur utama, tiga orang wakil direktur, dan enam orang direktur.

Biasanya, orang-orang yang tergabung dalam jajaran direksi melakukan rapat formal secara rutin. Mengingat padat dan banyaknya pekerjaan mereka, rapat direksi ini sudah ditentukan jadwal sebelumnya.

Dalam rapat tersebut, terdapat berbagai poin penting dan beragam isu yang perlu diselesaikan dengan segera. Melihat tugas dan perannya, jajaran direksi juga menghadapi risiko serta tantangan yang besar, karena harus menentukan jalannya perusahaan dengan sebaik mungkin.

2. Direktur Utama

Urutan jabatan dalam perusahaan selanjutnya, yakni direktur utama. Direktur utama merupakan posisi atau jabatan yang memiliki tugas besar dalam perusahaan.

Tugas utama yang ia lakukan, yakni membantu menjalankan koordinasi terhadap kegiatan perusahaan. Kegiatan perusahaan ini mencakup beberapa bidang sekaligus, seperti bidang keuangan, bidang administrasi kepegawaian, hingga bidang kesekretariatan.

Tak hanya itu saja, direktur utama juga mempunyai tanggung jawab dalam upaya mengembangkan sumber pendapatan maupun kekayaan perusahaan. Jika perusahaan memiliki pendapatan yang besar dapat dikatakan bahwa direktur utama menjalankan tugasnya dengan baik.

Begitu pula sebaliknya, jika kekayaan perusahaan berada pada angka terendah, direktur utama harus segera mengambil tindakan dan langkah yang tepat untuk memulihkan keuangan perusahaan.

Seorang direktur perusahaan mendapatkan tugas dari para jajaran direksi. Tugas ini bisa meliputi pembuatan kebijakan yang diperlukan bagi semua karyawan dalam perusahaan tersebut.

Selain itu, juga merancang dan membuat sejumlah program yang berkaitan dengan kemajuan dan perkembangan perusahaan. Tugas lainnya yang dimiliki direktur utama, yakni mengawasi jalannya beberapa kegiatan maupun urusan perusahaan.

Untuk menempati jabatan direktur utama, sudah pasti membutuhkan pengalaman yang luas selama bertahun-tahun. Tak hanya itu, tetap juga memiliki pendidikan dan wawasan yang relevan. Hal ini bertujuan, supaya keputusan dan kebijakan yang akan diambil, sesuai dengan visi maupun misi perusahaan serta tepat sasaran.

3. Direktur Perusahaan

Direktur perusahaan menjadi urutan jabatan dalam perusahaan selanjutnya yang penting untuk kita pahami tugas dan wewenangnya. Salah satu jabatan ini, berkaitan dengan para manajer yang berperan sebagai atasan atau pemimpin dari divisi operasional.

Tugas utama dari seorang direktur perusahaan, yakni menentukan prosedur kerja, hingga tugas maupun misi yang perlu diselesaikan oleh manajer sesuai dengan divisinya. Bukan hanya itu saja, direktur juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan koordinasi, pengawasan, hingga control terhadap kegiatan yang dilakukan oleh para manajer.

Hal ini harus dilakukan secara berkala. Pada dasarnya, direktur perusahaan memiliki tanggung jawab yang besar dan mencakup berbagai hal.

Direktur perusahaan berkontribusi penuh dalam penyusunan program kerja jangka pendek. Bahkan, tugas ini ia kerjakan sendiri.

Gaji atau upah yang diterima oleh karyawan sesuai pekerjaan yang mereka lakukan, juga menjadi tanggung jawab direktur perusahaan. Dengan kata lain, kesejahteraan dan kestabilan gaji karyawan sangat berkaitan terhadap keputusan maupun kebijakan direktur perusahaan.

Tak berhenti disitu saja, direktur perusahaan juga memiliki wewenang untuk mengadakan pengangkatan maupun pemberhentian tenaga kerja yang dirasa sudah tidak mampu berkontribusi pada perusahaan. Biasanya, direktur perusahaan akan memberikan penilaian berdasarkan kinerja dan produktivitas tenaga kerja.

Melihat tugas dan kewajiban seorang direktur perusahaan, ia lebih fokus pada pengawasan atas kebijakan jajaran direksi dan direktur utama dalam perusahaan tersebut.

4. Direktur Keuangan

Urutan jabatan dalam perusahaan berikutnya, yakni direktur keuangan. Bila Anda bandingkan dengan jabatan sebelumnya, direktur keuangan merupakan jabatan yang tak kalah penting.

Namun, ranah atau cakupan tugas dan peran direktur keuangan lebih spesifik, yakni hanya pada bagian keuangan perusahaan saja. Beberapa tugas yang ia lakukan adalah mengawasi jalan atau alur dari pengeluaran maupun pemasukan perusahaan.

Sederhananya, jabatan perusahaan ini selalu berkaitan dengan dana dan anggaran perusahaan. Seorang direktur keuangan, harus mengerti dan mengetahui setiap kebutuhan perusahaan.

Kemudian, mampu mengelola keuangan atau anggaran perusahaan dengan sebaik mungkin berdasarkan kebutuhan setiap divisi. Bila terjadi kejanggalan pada kondisi keuangan, sudah seharusnya bagi direktur keuangan untuk melaporkannya segera ke pimpinan.

Selain itu, seseorang yang memegang jabatan ini harus membuat laporan dan evaluasi secara berkala. Biasanya, laporan dan evaluasi ini berisikan tentang profit dan benefit.

Tugas lainnya, membuat prosedur terhadap pelaksanaan kegiatan keuangan secara detail dan terperinci. Tugas ini harus dilakukan dengan baik karena bertujuan untuk menjaga stabilitas kondisi keuangan sebuah perusahaan.

Jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang stabil, perusahaan semakin mudah dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan. Perusahaan semakin berpeluang besar untuk maju dan berkembang. Begitu pula sebaliknya, jika kondisi keuangan memburuk, perusahaan tersebut dapat menghadapi risiko yang lebih besar seperti kebangkrutan.

5. Direktur Personalia

Sesuai dengan namanya, direktur personalia memiliki tugas utama dalam bidang personalia perusahaan. Jabatan ini berkaitan erat dengan HRD.

Beberapa tugas yang harus dijalankan oleh seorang direktur personalia, yakni membuat perencanaan dari sistem personalia perusahaan. Jabatan ini lebih mengarah pada kepentingan kepegawaian.

Direktur personalia bertanggung jawab terhadap kinerja pegawai atau tenaga kerja perusahaan. Dimana, tugas dan kewajiban tenaga kerja harus dipastikan sudah sesuai dengan target perusahaan atau sebaliknya.

Jika para karyawan melakukan kesalahan atau kerjanya tidak sesuai, maka direktur personalia harus membuat keputusan terhadap hal tersebut. Tugas yang tak kalah penting, yakni memberikan pembinaan kepada semua tenaga kerja.

6. Manajer Perusahaan

Manajer perusahaan menjadi salah satu urutan jabatan dalam perusahaan yang membutuhkan banyak perhatian. Bukan tanpa alasan, manajer perusahaan merupakan jabatan yang memiliki setidaknya lima tugas penting.

Pertama, manajer perusahaan bertugas untuk merancang perencanaan yang berkaitan dengan rencana bisnis, target pertumbuhan, kebutuhan tenaga kerja, hingga penyusunan anggaran bersama dengan segenap timnya. Jika tugas pertama dari manajer perusahaan ini dapat terlaksana dengan baik, maka tujuan perusahaan bisa tercapai.

Selanjutnya, manajer perusahaan juga bertanggung jawab untuk melakukan pengaturan pekerjaan, penetapan target, pendistribusian tugas, hingga penyusunan prosedur operasional. Seorang manajer harus membuat standar kinerja supaya proses kerja berjalan efisien.

Tugas lainnya, yakni melakukan pengawasan. Dalam menjalankan tugasnya ini, seorang manajer perusahaan juga berkewajiban untuk mengendalikan timnya.

Hal ini bertujuan, agar rencana dapat berjalan dengan sesuai. Ketika melakukan pengawasan, manajer perusahaan bisa mengidentifikasi hambatan yang dialami oleh tim dan mampu memberikan solusi yang tepat.

Hampir sama dengan jabatan lainnya, manajer perusahaan juga bertugas untuk memberikan evaluasi yang mencakup tentang proses kegiatan perusahaan. Tak hanya itu, evaluasi ini juga mencakup kinerja setiap karyawannya.

Bagi siapa saja yang ingin menjadi manajer perusahaan penting untuk memiliki jiwa kepemimpinan. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan tugas manajer perusahaan sebagai seorang pemimpin untuk setiap divisi.

Selayaknya seorang pemimpin, manajer perusahaan memiliki kemampuan untuk memberikan motivasi kepada seluruh karyawannya. Dengan begitu, setiap karyawan dapat bekerja sesuai arahan, dan tujuan perusahaan dapat tercapai.

7. Manajer Personalia

Urutan jabatan dalam perusahaan yang tidak boleh Anda lewatkan, yakni manajer personalia. Peran dari manajer personalia tidak hanya sebatas melakukan rekrutmen maupun memberikan pelatihan kepada karyawan saja.

Akan tetapi, manajer personalia juga memiliki tanggung jawab pada pengadministrasian personalia, pembuatan peraturan, membuat perencanaan, hingga menyimpan database karyawan dan memastikannya supaya aman.

Manajer personalia memiliki tugas untuk memastikan jika setiap individu maupun entitas memperoleh fasilitas pengembangan keterampilan atau skill. Dengan begitu, setiap karyawan dapat mengembangkan diri mereka, dan mampu berkontribusi secara maksimal demi mencapai kemajuan perusahaan.

Selain itu, manajer personalia juga turut mengatur, mengelola serta menerapkan sistem presensi atau absen kepada setiap karyawannya. Hal ini menyangkut beberapa hal penting seperti aturan cuti, karyawan yang ingin mengajukan libur, jam masuk, waktu lembur, dan beberapa hal penting lainnya.

Manajer personalia memiliki peran yang sangat besar dalam memastikan kesejahteraan setiap karyawan perusahaan. Hal ini dapat Anda lihat dari sistem penggajian yang sesuai.

Dalam praktek yang sering terlihat, divisi personalia di bawah pimpinan manajer personalia akan membuat beberapa ketentuan yang mengatur tentang sejumlah bonus, kompensasi hingga benefit yang bisa karyawan dapatkan ketika mampu menyelesaikan tugas, pekerjaannya, serta memberikan kontribusi secara maksimal kepada perusahaan.

Karena berkaitan secara langsung dengan tenaga kerja atau karyawan, untuk menjadi seorang manajer personalia butuh beberapa keterampilan. Seperti halnya multitasking, kemampuan organisasi yang baik, bersikap adil, memahami kondisi psikologi manusia, komunikatif, mempunyai kemampuan negosiasi yang tinggi, mempunyai kemampuan problem solving yang baik, kemampuan administrasi, hingga dapat menjaga rahasia perusahaan.

Dengan semua keterampilan tersebut, tugas manajer personalia dapat berjalan lancar dan menuai hasil sebagaimana mestinya. Semakin baik kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka kinerja manajer personalia dapat dikatakan baik atau memenuhi target perusahaan. Hal ini juga menjadi pencapain yang besar.

8. Manajer Pemasaran

Berbicara mengenai urutan jabatan dalam perusahaan, manajer pemasaran menjadi salah satunya. Manajer pemasaran bertanggung jawab untuk menyusun, mengatur, menganalisis, hingga memberikan evaluasi pemasaran.

Hal ini mencakup penjualan maupun promosi terhadap suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Kemudian, manajer pemasaran juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengendalian maupun pengawasan terhadap seluruh kinerja pemasaran, promosi, hingga penjualan produk.

Sesuai dengan nama jabatannya, manajer pemasaran bertugas dalam melaksanakan berbagai macam rencana maupun prosedur yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Manajer pemasaran juga membuat laporan terkait kegiatan pemasaran kepada direktur utama.

Laporan ini biasanya diberikan setiap satu bulan sekali. Laporan tersebut berisikan tentang pemasaran, promosi, dan penjualan produk. Sebagai jabatan yang penting, manajer pemasaran bertugas untuk memberikan arahan kepada seluruh tenaga kerja yang bergabung ke tim pemasaran supaya berkontribusi dan saling bekerja sama secara efektif, efisien, dan profesional.

Tak terlepas dari semua tugas yang diembannya, manajer pemasaran berkewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja dari semua divisi terkait pemasaran, promosi, hingga penjualan produk.

Untuk menjadi seorang manajer pemasaran harus memiliki beberapa keahlian. Keahlian yang dimaksud seperti mempunyai keterampilan analisis maupun kecermatan yang baik.

Selain itu, keahlian ini akan sangat berguna untuk menentukan target pasar secara tepat. Keahlian lainnya, yakni memiliki pengetahuan dalam bidang administrasi, manajemen, bisnis, dan bidang-bidang terkait lainnya.

Seorang manajer pemasaran dituntut untuk memiliki kemampuan dalam bidang digital marketing, Google Analytics, hingga media sosial. Tak hanya itu, tetapi juga memiliki pengetahuan dalam bidang pemasaran serta penjualan produk.

Dengan begitu, produk yang perusahaan tawarkan dapat sesuai target pasar. Keahlian yang tak kalah penting, manajer pemasaran harus memiliki pemikiran yang kritis terhadap penjualan produk serta target pasar yang akan dituju.

9. Manajer Pabrik

Manajer pabrik atau juga bisa Anda sebut sebagai factory manager merupakan orang yang bertanggung jawab dalam aktivitas pabrikĀ  atau perusahaan. Urutan jabatan dalam perusahaan kali ini berkaitan secara langsung dengan semua kegiatan karyawan yang menjalankan kegiatan produksi.

Manajer pabrik memiliki tugas untuk mengatur semua sistem yang ada pada perusahaan. Mulai dari produksi, regulasi, hingga berbagai hal penting lainnya yang mencakup ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya.

Bagi orang yang bekerja pada perusahaan, manajer pabrik menjadi jabatan yang masuk ke dalam struktur kerja dan mendapatkan pengawasan dari atasan. Keberadaan manajer pabrik sangatlah penting demi melancarkan kegiatan produksi.

Selain itu, seorang manajer pabrik juga melakukan pengelolaan semua aset maupun sumber daya pabrik. Karena tugasnya inilah, ia harus memiliki kemampuan untuk melakukan perencanaan maupun penyusunan anggaran tahunan.

Bukan hanya itu saja, manajer pabrik juga memiliki sejumlah tugas penting lainnya. Antara lain, melakukan pengawasan produksi secara berkala supaya kegiatan produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Sudah menjadi sebuah keharusan, jika manajer pabrik memiliki hubungan yang baik dengan semua divisi yang ada di bawahnya. Dengan begitu, ia dapat melakukan koordinasi.

Manajer pabrik selalu mengupayakan agar target produksi tercapai. Tak ketinggalan, dapat melakukan evaluasi terkait perkembangan kegiatan pabrik.

Melalui tugas manajer pabrik ini, kegiatan produksi perusahaan dapat semakin meningkat. Manajer pabrik juga harus melakukan penyusunan anggaran operasional, baik itu anggaran bulanan maupun tahunan.

Sebagai orang yang memiliki jabatan tinggi dalam bidang produksi, ada baiknya juga memberikan motivasi kepada setiap karyawannya. Tindakan ini dapat memberikan peran penting dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Salah satu tugas yang tidak boleh manajer pabrik lalaikan, yakni selalu memastikan keselamatan kerja setiap karyawannya. Ketika melakukan kegiatan produksi, maka harus ia pastikan jika semuanya berjalan dengan aman.

10. Bagian Administrasi Perusahaan

Bagian administrasi perusahaan menjadi urutan jabatan terakhir dalam perusahaan. Jabatan ini memiliki pekerjaan untuk mengorganisir ataupun memastikan setiap pekerjaan yang bersifat administrasi.

Dengan begitu, administrasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Sama halnya dengan jabatan lainnya, bagian administrasi perusahaan memiliki tanggung jawab yang banyak.

Salah satunya, wajib melakukan aktivitas pembukuan dasar. Selain itu, merencanakan maupun mengatur jalannya rapat ataupun konferensi.

Seseorang yang menempati bagian administrasi perusahaan juga bertugas untuk menulis maupun mendistribusikan notulen rapat ke semua pihak yang sekiranya membutuhkan. Tak hanya itu, ia juga harus memastikan dan menjaga dokumen perusahaan dengan baik, entah itu dokumen perusahaan dalam bentuk fisik maupun digital.

Bidang administrasi perusahaan juga melakukan penyortiran serta pendistribusian surat. Tak terlepas dari semua tugas tersebut, ia juga bertanggung jawab untuk memelihara dan menata semua perlengkapan kantor, memastikan ketersediaan alat tulis kantor yang ada di perusahaan, hingga korespondensi bisnis.

Bidang administrasi perusahaan juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan ruang kerja komputer, maupun persediaan lainnya kepada departemen IT untuk karyawan baru.

Sejatinya, dalam membangun sebuah perusahaan sudah barang tentu perlu melakukan perencanaan yang matang dari berbagai macam aspek penting. Tak terkecuali dalam mempersiapkan siapa saja orang atau pihak yang nantinya layak untuk menempati bagian atau jabatan dalam perusahaan.

Sebagai pemilik bisnis, penting untuk selalu memastikan jika jabatan tersebut ditempati oleh orang yang tepat. Dengan begitu, dapat membantu dalam menjalankan dan memaksimalkan bisnis.

Dengan mengetahui urutan jabatan dalam perusahaan ini, Anda bisa dengan mudah menemukan sumber daya manusia yang sesuai dan perusahaan butuhkan. Melalui upaya ini, tujuan, target, dan cita-cita perusahaan dapat terwujud dengan baik. Salah satu hal yang dapat menentukan kesuksesan sebuah perusahaan adalah seberapa besar peranan yang sumber daya manusianya berikan.