Gaji Konselor : Profesi, Jenjang Karir, dan Standar Kualifikasi

Gaji Konselor

Gaji konselor bisa dibilang cukup besar, terlebih lagi bila bekerja di lembaga besar. Sayangnya banyak orang yang tidak mengetahui profesi ini. Sebagian besar masyarakat juga menganggap remeh profesi ini. Padahal bila ditekuni bisa memberikan penghasilan yang cukup untuk tabungan masa pensiun.

Mengenal Profesi Konselor

Konselor adalah seseorang yang bekerja di bidang pendidikan dengan tugas utama untuk memberikan layanan konseling atau konsultasi. Tujuan utama dari profesi ini adalah untuk memberikan masukan atau solusi yang terjadi pada klien atau siswa. Pada akhirnya klien bisa mempertimbangkan solusinya lebih baik.

Mengenal Profesi Konselor

Pada dasarnya profesi ini hadir di bidang pendidikan dengan nama Bimbingan Konseling. Namun ada pula ahli yang membuka praktek mandiri dan melayani berbagai jenis kline. Mulai dari suami istri, pekerja, pekerja bisnis, dan lain sebagainya. Bahkan ada juga orang tua yang berkonsultasi perihal keadaan anaknya.

Tugas dan tanggung jawab konselor ini sangat berpengaruh pada perkembangan seseorang atau perusahaan. Maka dari itu profesi ini membutuhkan kualifikasi atau dasar pengetahuan yang sangat bagus. Selain itu juga perlu memiliki sertifikat sehingga jasanya bisa lebih mudah dipercaya oleh klien.

Berbagai Tugas Kerja untuk Gaji Konselor

Tugas seorang konselor tidak hanya mendengarkan keluh kesah klien atau siswa perihal masalah mereka. Tentunya konselor perlu memberikan saran dan motivasi lebih sehingga kline bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Selain itu ada pula berbagai tugas kerja profesi konselor di sini. 

Berbagai Tugas Kerja untuk Gaji Konselor

1. Diagnostik Siswa atau Klien

Seorang konselor harus melakukan diagnostik atau diagnosa terhadap masalah yang klien alami. Diagnosis ini biasanya meliputi apakah siswa kesulitan dalam belajar atau memiliki prestasi dasar. Misalnya seperti menggapai nilai rata-rata atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Sama seperti konselor yang bekerja di sebuah perusahaan, ia harus bisa diagnosa pekerja. Apakah karyawan itu mengalami kesulitan dalam mencapai standar minimal keberhasilan kerja yang berlaku di kantor. Bila kesulitan maka ketahui penyebab dan solusi yang cocok untuk klien atau karyawan tersebut.

2. Analisa Permasalahan Emosi Pada Siswa atau Klien

Manusia memiliki emosi di dalam dirinya seperti senang, kecewa, marah, sedih, dan masih banyak jenis emosi lainnya. Hampir seluruh emosi yang ada bisa menjadi penghambat atau masalah seseorang apabila kadar emosi itu tinggi. Hal inilah yang harus konselor analisa pada klien, siswa, atau karyawan.

Analisa mengenali apakah seseorang itu memiliki masalah pada penguasaan emosi atau tidak. Ini bisa berakhir pada kebutuhan penanganan khusus terhadap emosi itu. Jika terdapat indikasi kesulitan penguasaan emosi maka seorang konselor akan memberikan solusi yang tepat.

3. Memberikan Rujukan

Secara garis besar, tugas seorang konselor hanya mendengarkan, analisa, dan memberikan solusi untuk permasalahan tertentu. Namun apabila ternyata masalah itu memiliki cakupan yang lebih besar maka konselor perlu memberikan rujukan. Tentu tujuan rujuan ini ialah pada psikiater atau psikolog.

Lingkup psikiater atau psikolog sendiri juga lebih besar daripada konselor. Melalui jasa psikiater dan atau psikolog maka klien pun akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Solusinya juga bisa lebih tepat dan mengatasi keseluruhan masalah, bahkan hingga ke sumber atau pemicunya.

4. Analisa Keberhasilan Sesi Konseling

Setelah melakukan sesi konseling, seorang konselor perlu analisa keberhasilan. Analisa ini mencakup apakah sesi konseling berhasil atau tidak. Tentunya proses analisa memiliki standar tertentu yang konselor ketahui. Sebagai contoh seperti klien merasa terbantu atau tidak, bisa juga dengan standar lain.

Tidak hanya tentang keberhasilan namun juga peningkatan di sesi selanjutnya. Pastinya klien harus mengalami peningkatan atas masalah atau sesi konselingnya. Peningkatan ini perlu terus berlanjut hingga klien tidak membutuhkan konseling lagi yang artinya masalah atau kendala mereka telah selesai.

5. Menjaga Rahasia Klien

Seorang konselor sudah pasti harus menjaga rahasia klien apapun masalahnya. Bahkan jika pun konselor membutuhkan konsultasi kembali dengan orang lain, pastikan ia juga merupakan seorang konselor. Jangan berkonsultasi ke beda profesi karena konselor memiliki kode etiknya sendiri.

Di sisi lain, menjaga rahasia klien ini juga merupakan adab atau norma yang sudah seharusnya dilakukan oleh semua orang. Jadi tidak hanya taat pada kode etik namun juga tentang berperi kemanusiaan yang baik. Hal ini akan membuat klien menjadi aman dan tenang setiap kali menjalani sesi konseling.

6. Mengembangkan Program Konseling

Program konseling tidak hanya tentang menyampaikan masalah, analisa, dan memberikan solusi. Seorang konselor juga perlu mengembangkan programnya untuk kenyamanan klien. Misalnya seperti mampu konseling secara online atau menerima konsultasi di jam berapapun.

Tujuan dari pengembangan program konseling itu sendiri adalah untuk mencapai kenyamanan sesi antara konselor dengan klien. Selain itu juga menjadikan sesi konsultasi lebih efektif untuk klien. Berdasarkan hal itu maka mungkin saja setiap klien memiliki pengembangan program konseling yang beda.

Kualifikasi Untuk Gaji Konselor

Setiap profesi pasti memiliki standar kualifikasi yang ketat, terlebih lagi jika posisinya lebih tinggi. Demikian pula dengan profesi konselor ini, ada beberapa standar yang harus Anda miliki. Misalnya seperti minimal pendidikan, keahlian, berbagai pengetahuan, dan lain sebagainya di penjelasan berikut.

Kualifikasi Untuk Gaji Konselor

1. Minimal Pendidikan

Profesi konselor di bagi menjadi dua yaitu psikolog dan non psikolog. Keduanya memiliki standar minimal pendidikan yang berbeda. Untuk konselor psikolog tentunya minimal pendidikan adalah gelar psikolog yang artinya kuliah S2 psikologi. Kemudian bisa juga ambil pendidikan konsentrasi sesuai minat.

Jika ingin menjadi konselor non psikolog maka perlu minimal pendidikan S1 bimbingan konseling atau S1 psikologi. Kemudian calon konselor harus menempuh pendidikan profesi konselor untuk mendapatkan izin resmi dan akreditasi. Selanjutnya mendapatkan izin praktik secara resmi dan lembaga ABKIN.

2. Keahlian 

Gaji konselor yang tinggi pasti juga akan sebanding dengan keahlian yang harus mereka miliki. Misalnya seperti keahlian analisa, komunikasi, dan bahasa asing terutama inggris. Selain itu seorang konselor pun harus menjadi pribadi yang teliti dan cekatan karena ini berhubungan dengan sesi konseling.

Tidak lupa juga keahlian secara sikap seperti jujur dan bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat. Setiap solusi yang konselor berikan tentu akan sangat berpengaruh untuk kehidupan klien. Jika solusi gagal atau responnya tidak sesuai prediksi maka konselor harus bertanggung jawab atas hal itu.

3. Kemampuan Mendengarkan yang Baik

Pekerjaan utama konselor adalah mendengarkan klien curhat mengenai masalahnya. Banyak orang tidak mengetahui bahwa mendengarkan cerita juga memiliki teknik atau cara tertentu. Selain itu konselor juga harus menyimak dengan seksama serta fokus selama sesi cerita.

Kemampuan inilah yang mugkin luput dari beberapa konselor. Apabila sesi mendengarkan tidak berjalan dengan baik maka klien akan merasa tidak puas. Solusi yang konselor berikan pun idak efektif untuk masalahnya.

3. Pengetahuan Umum

Kualifikasi selanjutnya ialah memiliki pengetahuan umum agar bisa memahami klien dengan lebih baik. Pengetahuan umum ini tidak ada batasan dan kalau bisa konselor perlu memiliki ilmu seluas-luasnya. Pasalnya pengetahuan umum yang luas akan berpengaruh terhadap cara pandang masalah.

Hal ini juga berpengaruh pada saat pengambilan keputusan atau solusi untuk klien. Jika konselor tidak bisa melihat masalah dari sudut pandang klien maka kemungkinan besar ia juga akan gagal memberikan solusi yang tepat. Maka dari itu penting bagi konselor untuk menjadi orang yang terpintar di ruangan.

4. Pengetahuan Sikap

Selanjutnya mengenai pengetahuan sikap, ini lebih dari jujur dan bertanggung jawab. Seorang konselor akan berhadapan dengan banyak klien dan sifat mereka yang unik. Konselor harus mengetahui dengan baik bagaimana harus bersikap dan mengimbangin sikap klien. 

Jangan sampai salah mengeluarkan sikap yang kemudian berakhir dengan klien yang merasa tersinggung. Apabila hal itu terjadi, masalahnya tidak hanya pada Anda kehilangan klien yang sakit hati. Namun di balik salah mengeluarkan sikap itu bisa membuat klien trauma untuk pergi ke sesi konseling.

5. Jurusan Pendidikan untuk Konselor

Setelah sebelumnya mengetahui berbagai standar minimal pendidikan untuk bisa menjadi konselor, maka kini ketahui jurusannya. Profesi konselor ini memiliki dasar jurusan pendidikan yang tersedia di banyak kampus Indonesia yaitu Psikologi dan Keguruan. 

Jurusan psikologi sendiri sudah pasti bisa menjadi konselor dan memberikan bimbingan pada klien. Lulusan psikologi juga bisa mengambil pendidikan profesi atau konsentrasi untuk keahlian yang lebih menjurus. Kemudian ada juga jurusan Pendidikan Guru dan Bimbingan Konseling dari fakultas FKIP.

Gaji Konselor di Indonesia

Berdasarkan beberapa sumber mengatakan bahwa gaji profesi konselor ini berkisar antara 2.6 juta – 5.9 juta untuk masa awal bekerja. Kemudian setelah 5 tahun bekerja akan mendapat kenaikan menjadi 2.9 juta – 8 juta per bulan. Tentu itu hitungan gaji untuk masa kerja 40 jam per minggu sesuai peraturan pemerintah.

Gaji Konselor di Indonesia

Mengingat itu adalah data rata-rata maka ada kesempatan seorang konselor mendapatkan gaji lebih tinggi di beberapa perusahaan tertentu. Jika konselor pendidikan maka biasanya kerja di swasta dengan kriteria yayasan terbaik. Itu sudah pasti memiliki kesempatan bergaji tinggi, demikian pula dengan perusahaan. 

Konselor juga bisa membuka sesi konseling secara pribadi atau membuka praktek pribadi. Namun untuk bisa melakukan hal ini, konselor harus tes sertifikat di lembaga resmi yang menyediakan. Jika tidak memiliki sertifikat dan izin praktik maka suatu saat bisa menjadi masalah yang sangat merugikan.

Jenjang Karir

Jenjang karir bagi profesi konselor ini terbagi menjadi dua yaitu di ranah pendidikan dan di luar pendidikan. Keduanya tentu memiliki perjalanan karir yang berbeda, misalnya pada ranah pendidikan. Sebagaimana namanya, maka konselor pendidikan tidak jauh berbeda dengan guru pada umumnya.

Jenjang Karir

Kenaikan pangkat di bidang pendidikan ini bergantung dengan angka kredit dan pangkat terkini. Apabila seorang konselor memenuhi standar yang berlaku maka ia bisa berakhir menjadi kepala sekolah. Namun tentunya itu membutuhkan waktu yang sangat lama dalam berkarir.

Kemudian untuk yang di luar bidang pendidikan, konselor bisa membuka praktek sendiri. Selain itu juga dapat bekerja di perusahaan, biasanya masuk ke dalam divisi HRD. Lambat laun bisa naik pangkat menjadi manajer HRD  dan tentu gajinya juga bertambah menjadi lebih tinggi lagi.

Demikian tentang gaji konselor, kualifikasi standar, dan jenjang karirnya yang bisa Anda ketahui. Semoga dapat membantu banyak orang dan memberikan mereka referensi profesi yang menarik.