9+ Prospek Kerja dan Gaji Lulusan Fisioterapis

Gaji Lulusan Fisioterapis

Gaji lulusan fisioterapis mungkin tidak sebesar bayangan pada mahasiswa. Namun jika melihat lebih dekat, pekerjaan ini bisa menghasilkan gaji pendapatan di atas UMR Jakarta. Walaupun demikian, masih banyak anak muda yang belum terlalu ingin mendalami fisioterapi dan berkarir di bidangnya.

Baca juga : Gaji Presiden Indonesia

Mengenal Profesi dan Gaji Lulusan Fisioterapis

Seharusnya salah satu jurusan di bidang kesehatan ini sudah tidak asing lagi terdengar di telinga publik. Jurusan ini pun masih banyak memiliki peminat, walaupun memang tidak seramai jurusan kesehatan lainnya. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui tentang karir di dunia fisioterapis.

Mengenal Profesi dan Gaji Lulusan Fisioterapis

1. Apa Itu Profesi Fisioterapi

Seorang fisioterapis bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam rangka mengembalikan, memulihkan, dan memelihara gangguan sistem gerak tubuh pasien. Biasanya penyebab dari gangguan sistem gerak tubuh pasien ini adalah cedera atau penyakit tertentu

Peluang kerja di bidang fisioterapis sendiri terbuka lebar, baik itu di instansi swasta atau pemerintah. Selain itu dunia olahraga juga membutuhkan posisi karir ini. Tugasnya tentu untuk membantu para atlet untuk memaksimalkan tenaga dan memulihkan berbagai cedera yang mereka alami.

2. Berapa Gaji Lulusan Fisioterapis Bulanan

Sebelumnya penulis telah menyampaikan bahwa seorang lulusan fisioterapis bisa menghasilkan gaji diatas UMR Jakarta. Adapun nominal tepatnya ialah sekitar 7 – 10 jutaan per bulan. Namun tentunya itu juga berdasarkan kemampuan, jabatan, dan pengalaman setiap lulusan.

Selain itu tempat kerja juga bisa mempengaruhi gaji seorang lulusan fisioterapis. Misalnya fisioterapis yang bekerja di instansi swasta mendapatkan gaji lebih tinggi daripada yang kerja di instansi pemerintah. Bisa juga berlaku sebaliknya, tergantu keadaan dan kemampuan perusahaan.

3. Berbagai macam Mata Kuliah di Jurusan Fisioterapis

Jurusan fisioterapis mempelajari banyak hal, mulai dari farmakologi, patologi klinik, bahasa inggris, manajemen fisioterapis ergonomi, dan masih banyak lagi. Selain itu para mahasiswa juga bisa mempelajari pemeriksaan penunjang fisioterapi, kepemimpinan, dan etika hukum kesehatan.

Di samping itu, jurusan ini juga menyediakan mata kuliah lain seperti manajemen fisioterapi kardio pulmo, neuromuskular, dan kesehatan wanita serta integumen. Ada juga mata kuliah yang menarik lainnya seperti interprofessional education and collaboration.

4. Pilihan Kampus Lulusan Fisioterapis Terbaik

Jika Anda tertarik menjalani kuliah fisioterapi maka harus menentukan kampus atau universitas yang bagus. Tentunya hal ini berhubungan dengan fasilitas serta kualitas pendidikan yang akan mahasiswa dapatkan. Misalnya seperti berkuliah di Universitas Indonesia, masuk ke fakultas kedokteran.

Kemudian ada juga kampus lain yang sama menjanjikannya yaitu Universitas Udayana, Bali. Melalui kampus ini, mahasiswa bisa mendapatkan standar pendidikan yang baik. Tentunya juga ada fasilitas yang mumpuni. Mulai dari ruang kelas, lab, ruang praktek, dan lain sebagainya.

Peluang Kerja dan Gaji Lulusan Fisioterapis

Lulusan fisioterapis memiliki banyak peluang kerja di dunia kesehatan. Mulai jadi terapis pijat, pelatih dan pengajar, serta fisioterapis untuk manusia atau hewan. Anda juga bisa menjadi terapis olahraga dan mendapatkan gaji besar. Simak informasi lebih lanjut melalui penjelasan sederhana berikut.

Peluang Kerja dan Gaji Lulusan Fisioterapis

1. Terapis Pijat

Terapis pijat bisa menjadi pilihan pertama Anda sebagai karir. Seorang terapis pijat biasanya bekerja di klinik atau salon. Tentunya mereka bertugas untuk mengobati kondisi kesehatan tertentu para klien. Misalnya seperti cedera, pegal, atau lain sebagainya. 

Pekerjaan ini memang seringkali dianggap remeh temeh. Namun jika seseorang menekuninya dengan sangat baik maka berpeluang mendapat gaji atau keuntungan lebih besar. Adapun nominal rata rata gaji seorang terapis pijat adalah mulai dari 2 juta per bulan. Gaji ini bisa lebih tinggi tergantung posisi dan tempat bekerja.

2. Menjadi Pelatih dan Pengajar

Lulusan fisioterapis juga bisa menjadi pelatih dan pengajar bagi junior. Tentu tugasnya adalah memberikan pengetahuan tentang ilmu fisioterapis. Pengetahuan ini mencakup ilmu dasar, lanjutan, dan tambahan lainnya. Kemudian melakukan praktik bersama agar murid bisa mengetahui lebih lanjut.

Pelatih dan pengajar ini bisa bekerja dimana saja. Mulai dari pusat pelatihan, universitas, atau bahkan membuka kelas pribadi. Pendapatannya sendiri bisa mencapai 2 jutaan per bulan atau bahkan lebih. Besar kecil gaji ini bergantung pada tempat atau perusahaan bekerja serta jabatannya.

3. Fisioterapis Manusia

Pekerjaan paling utama dari lulusan fisioterapi adalah menjadi fisioterapis manusia. Pekerjaan ini akan memberikan kesempatan bagi lulusan untuk berhadapan langsung dengan pasien. Artinya mendengar keluhan, memberikan saran atau diagnosa, dan menyembuhkan langsung.

Biasanya fisioterapis akan bekerja di rumah sakit, klinik, atau puskesmas. Selain itu fisioterapis manusia ini juga bisa membuka praktek pribadi. Namun membutuhkan izin resmi dan biaya yang lebih besar. Walaupun demikian, bekerja seperti ini juga akan membawakan pendapatan yang lebih besar.

4. Fisioterapis Hewan

Pada dasarnya, fisioterapis hewan ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dengan poin sebelumnya. Perbedaannya hanya pada subjek pasien, yaitu kali ini adalah hewan. Tentunya ilmu pengetahuan dan cara prakteknya pun berbeda. Seorang fisioterapis hewan harus mengetahui anatomi semua hewan.

Selama bekerja, fisioterapis hewan akan bekerja sama dengan dokter hewan. Mengingat pekerjaan ini akan membuat Anda sering bertemu dengan hewan, maka posisi kerja ini sangat cocok untuk para pecinta hewan. Untuk gajinya sendiri sekitar 5 – 10 jutaan, tergantung vokasi atau perusahaan bekerja.

5. Terapis Olahraga

Masih ada prospek kerja lainnya yang cocok untuk lulusan fisioterapis yaitu sebagai terapis olahraga. Posisi kerja ini membuat Anda mendalami pelatihan atau proses pemulihan para atlet atau orang yang sering berolahraga. Namun memang lebih sering menangani para atlet yang mengalami cedera.

Adapun tempat kerjanya bisa bergabung dengan perusahaan, badan olahraga, atau organisasi tertentu. Bahkan posisi kerja seperti ini juga sangat berpotensi bekerja sebagai terapis pribadi para atlet. Tentu bayaran atau gajinya juga akan lebih tinggi. Adapun gaji lulusan fisioterapis bisa mulai dari 3 jutaan.

6. Akupuntur

Seorang lulusan fisioterapis juga bisa bekerja sebagai teknisi akupuntur. Akupuntur itu sendiri pun sudah terkenal menjadi salah satu cara pengobatan alternatif dan terapi. Ada banyak kasus kesehatan atau cedera yang membutuhkan terapi akupuntur sehingga pekerjaan ini memiliki peluang sukses yang besar.

Seorang terapis ini bisa bekerja di klinik khusus, rumah sakit, rumah spa, rumah pengobatan, dan lain sebagainya. Untuk gajinya sendiri mulai dari 2 jutaan per bulan, bisa juga lebih dari itu namun tetap tergantung dengan tempat kerja dan kebijakan yang berlaku.

7. Terapis Okupasi

Terapi okupasi adalah sebuah terapi latihan guna meningkatkan kemandirian seseorang untuk menjalani keseharian mereka. Konsep terapi ini bisa Anda terapkan dalam pengobatan fisik maupun mental. Tentunya selama proses terapi, pasien juga akan mendapat pendampingan langsung dari dokter.

Profesi ini bisa membantu terapis lulusan fisioterapis untuk mendapatkan gaji sekitar 2.5 jutaan per bulan. Apabila teknisi terapis menjadi pekerja pribadi pada beberapa pasien maka bisa menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Terlebih lagi ketika ia juga memiliki lebih banyak pengalaman dan kemampuan.

8. Bekerja di Bidang Osteopati

Osteopati adalah sebuah bidang spesialisasi  yang berfokus pada sistem muskuloskeletal. Bidang ini juga akan mensosialisasikan pasien tentang pentingnya kesehatan individu. Ada juga sumber yang mengatakan bahwa osteopati adalah spesialisasi yang juga fokus pada kondisi tulang dan otot.

Sebagai terapis osteopati, seorang fisioterapis aka membantu pasien dengan kasus cedera tulang dan otot. Melalui profesi ini, Anda bisa mendapatkan gaji sekitar 3 jutaan per bulan. Nominal itu bisa bertambah lebih tinggi lagi apabila naik jabatan atau bekerja di rumah sakit besar.

9. Tim Tenaga Medis

Lulusan fisioterapis juga bisa menjadi tim tenaga medis dan bekerja di rumah sakit atau puskesmas. Tentunya selama masa kuliah akan mendapatkan pengetahuan dasar dan mendalam tentang cara menjadi tenaga medis yang sigap dan handal.

Bahkan profesi tim tenaga medis juga bisa naik jabatan menjadi tim dokter spesialis. Melalui profesi dan jabatan seperti itu, Anda berkesempatan mendapatkan gaji sekitar 3 – 5 jutaan per bulan. Apabila ada jam kerja lembur maka terapis juga akan mendapatkan insentif dan fasilitas pendukung lainnya.

10. Praktek Pribadi

Salah satu profesi yang jelas bisa menjadi pilihan karir menjanjikan bagi lulusan fisioterapis adalah membuka praktek pribadi. Para lulusan ini bisa menawarkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Namun memang proses pembukaan klinik ini tidak mudah dan membutuhkan modal lebih besar.

Contoh persiapannya adalah seperti mengurus surat perizinan praktek, mendapatkan lisensi praktek mandiri, dan lain sebagainya. Selain itu, terapis juga perlu merencanakan dari sisi bisnis, mulai dari manajemen, promosi, dan lain sebagainya. Walaupun rumit namun bisa menghasilkan gaji yang lumayan tinggi.

Tugas Untuk Gaji Lulusan Fisioterapis

Sebagai lulusan fisioterapis, tentunya ada beberapa tugas kerja yang harus mereka lakukan. Ini merupakan tugas pokok, artinya akan tersedia di semua profesi yang berhubungan. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang setiap tugas kerja untuk alumni fisioterapis di dunia karir.

Tugas Untuk Gaji Lulusan Fisioterapis

1. Memberikan Rehabilitasi

Tugas pertama dan juga yang paling penting adalah memberikan rehabilitasi. Maksud dari rehabilitasi ini adalah memberikan bantuan pemulihan pada pasien dengan masalah tulang, otot, dan saraf. Praktek rehabilitasinya itu sendiri bisa berapa pijatan, menggerakkan sendi, atau meregangkan otot.

Selain itu seorang fisioterapis tentunya juga memberikan latihan fisik pada pasien. Selama proses latihan fisik ini, terapis pun harus mencatat segala kemajuan atau evaluasi. Melalui catatan itu maka ia bisa mendeteksi langkah penyembuhan selanjutnya hingga pasien sembuh total.

2. Memberikan Edukasi

Selama memberikan praktek rehabilitasi, fisioterapis juga akan menyampaikan berbagai edukasi. Tentunya edukasi ini tetap berhubungan dengan kebutuhan atau kondisi pasien. Mulai dari penyakit, tata cara mengatasiya, dan pertolongan pertama yang mereka bisa lakukan sendiri. 

Seorang fisioterapis tidak hanya mendiagnosis masalah pada pasien namun juga memberikan saran pengobatan terbaik. Tidak lupa menyampaikan informasi tentang efek dan proses pengobatan. Melalui informasi ini maka pasien bisa mengerti mengenai perawatan yang akan mereka lakukan.

3. Menyarankan Aktivitas Fisik dan Gerakan

Selain memberikan edukasi pada pasien, fisioterapis juga perlu menjalankan aktivitas fisik atau olahraga. Tentunya aktivitas seperti ini akan sangat membantu pasien dalam masa penyembuhan. Terutama ketika mengalami cedera atau masalah tertentu yang berhubungan dengan saraf.

Biasanya semakin sering pasien bergerak maka sendi dan saraf mereka akan kembali aktif. Mereka juga akan semakin cepat melalui masa pemulihan. Lambat laun bisa beraktivitas normal kembali, bahkan melakukan berbagai aktivitas berat lainnya.

Syarat Menjadi Fisioterapis

Mengingat bahwa fisioterapis merupakan pekerjaan di bidang kesehatan, tentunya ada beberapa syarat tertentu agar bisa berkarir. Misalnya seperti minimal pendidikan, sertifikasi keahlian, atau izin praktik. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai syarat untuk menjadi seorang fisioterapis.

Syarat Menjadi Fisioterapis

1. Syarat Minimal Pendidikan

Syarat utama untuk bisa menjadi fisioterapis ialah menyelesaikan minimal pendidikan. Standar minimal pendidikan ini bisa dalam 2 jenjang yaitu S1 Program Fisioterapi atau D4 dengan jurusan yang sama. Untuk jenjang S1 akan mendapatkan gelar S. Ft sedangkan D4 adalah S. Tr. Ft.

Ada juga pendidikan fisioterapis di jenjang D3 dengan gelar A. Md. Ft. Jika sudah melalui jenjang pendidikan itu maka harus lanjut untuk mengambil pendidikan profesi. Masa pendidikan ini setidaknya akan berlangsung selama 1.5 tahun. Artinya total masa pendidikan calon fisioterapis adalah sekitar 4 – 6 tahun.

2. Uji Kompetensi

Setiap lulusan kedokteran atau di bidang kesehatan harus menjalani uji kompetensi. Ujian ini adalah tiket untuk mendapatkan STR atau Surat Tanda Registrasi. Surat itu digunakan untuk melamar pekerjaan di bidang kesehatan. Misalnya seperti bekerja di rumah sakit, spa, klinik kesehatan, dan lain sebagainya.

Untuk bisa menjalani uji kompetensi ini tentunya mahasiswa harus memenuhi beberapa syarat. Adapun beberapa syaratnya ialah sudah menyelesaikan pendidikan preklinik dan klinik. Tidak lupa juga dengan surat keterangan lulus yang berasal dari fakultas kedokteran masing-masing.

3. Memiliki Surat Izin Praktek

Untuk bisa bekerja, seorang fisioterapis dan berbagai lulusan kedokteran lainnya tidak hanya membutuhkan hasil Uji Kompetensi. Mereka harus memiliki surat izin praktek yang artinya melalui ujian lagi. Ketika fisioterapis tidak memiliki surat izin praktek maka ia tidak boleh bekerja di instansi manapun.

Pembuatan surat izin ini pun akan melalui berbagai tahap dan syarat. Kemudian ada juga syarat serta ketentuan yang berlaku selama fisioterapis memiliki Surat Izin Praktek. Misalnya tidak boleh melakukan malpraktik, menyebabkan pasien meninggal secara sengaja atau lalai, dan lain sebagainya.

4. Memiliki Pengalaman Kerja

Untuk bisa bekerja dan mendapatkan gaji yang besar tentunya Anda membutuhkan pengalaman. Pengalaman ini harus dalam bentuk pekerjaan mandiri. Artinya bukan magang, asistensi, dan lain sebagainya yang mendapat pengawasan langsung dari ahlinya.

Namun untuk pekerjaan pertama kali, tentunya lulusan fisioterapis tetap bisa mendapatkan pekerjaan. Namun tetap pekerjaan itu membutuhkan pengalaman, mulai dari magang, asistensi, dan lain sebagainya. Tidak lupa juga untuk menyesuaikan antara pengalaman dengan keahlian prakteknya.

5. Memiliki Kemampuan Analisa dan Komunikasi

Pekerjaan sebagai fisioterapis ini mengharuskan Anda untuk memiliki kemampuan analisa yang baik. Tentunya akan berfungsi dalam menganalisa penyakit, kendala, keadaan, dan pengobatan yang cocok untuk pasien. Jangan sampai salah analisa karena dapat berdampak panjang.

Kemampuan analisa ini juga dibarengi dengan keahlian komunikasi. Ketika kemampuan komunikasinya buruk maka penyampaian analisa ke pasien juga akan buruk. Tentunya hal ini pun akan berdampak panjang. Bahkan bisa membuat pasien jadi tidak termotivasi untuk sembuh atau bahkan sakit hati.

Demikian tentang gaji lulusan fisioterapis dan berbagai informasi tambahan lainnya. Semoga dapat menjadi manfaat bagi banyak orang, terutama mereka yang bingung memilih jurusan. Pastikan pemilihan jurusan saat kuliah ini sejalan dengan rencana karir atau kesukaan calon mahasiswa.