21+ Gaji Sutradara : Kemampuan dan Tugasnya

Gaji Sutradara

Masih banyak lapisan masyarakat yang belum mengetahui gaji sutradara. Kebanyakan dari mereka hanya memahami bahwa posisi kerja ini bisa menghasilkan banyak uang. Namun di sisi lain, tugasnya punya juga melimpah. Mulai dari mengembangkan skenario hingga memimpin tim produksi.

Baca juga : Serba Serbi Gaji Distro

Mengenal Pekerjaan dan Gaji Sutradara

Jabatan sutradara seringkali terdengar di publik, terlebih lagi dalam pembahasan film. Namun kembali lagi bahwa tidak banyak orang yang paham betul tentang profesi ini. Baik itu definisi, tugas, wewenang, gaji, dan lain sebagainya. Simak penjelasan berikut untuk informasi lebih lengkap.

Mengenal Pekerjaan

1. Apa Itu Sutradara

Sutradara adalah seseorang yang bertugas menentukan visi kreatif dari sebuah film. Posisi ini memiliki kontrol penuh terhadap berbagai pilihan kreatif. Mulai dari aspek keaktoran, tata visual, suara, hingga pemilihan musik. Tentunya pemilihan berbagai aspek penting ini juga dilakukan secara berdiskusi.

Berdasarkan tanggung jawab itu maka posisi kerja ini tidak hanya memiliki tuntutan kreatif melainkan juga harus bisa menjadi pemimpin. Selain itu sutradara juga harus memiliki ikatan personal yang kuat. Hal itu berlaku untuk hubungan dengan kru dan cerita atau filmnya itu sendiri.

2. Berapa Gaji Sutradara

Kebanyakan sutradara dan produser mendapatkan gaji rentang 2 juta hingga 18.6 jutaan per bulan. Sementara itu untuk produser muda atau pemula bisa mendapatkan gaji sekitar 2 juta – 10 jutaan per bulan. Apabila sutradara muda sudah memiliki banyak pengalaman selama 5 tahun maka akan naik gaji.

Tentunya pengalaman itu bisa sutradara dapatkan dari berbagai project film. Mulai dari film kecil hingga besar dan dari berbagai genre. Jangan lupa untuk membuat karya film yang bagus hingga bisa memenangkan berbagai penghargaan. Melalui pengalaman seperti itu maka gaji juga bisa naik drastis.

3. Bagaimana Sistem Kerja Sutradara

Sutradara bekerja ketika ada project film, baik itu buatannya sendiri atau dari orang lain. Maksudnya terkadang ada beberapa pihak seperti penulis atau penerbit yang ingin membuat sebuah film. Kemudian ia memilih sutradara untuk memandu dan membantu berjalannya proses pembuatan film ini.

Kebanyakan project film tentunya pemilik atau produser membagikan gaji, baik itu di awal atau per bulan pada setiap pekerja di project itu termasuk sutradara. Namun ada juga beberapa film yang menggunakan sistem bayar gaji belakangan. Artinya para pekerja mendapatkan upah mereka ketika film sudah tayang.

Tugas untuk Gaji Sutradara

Untuk mendapatkan gaji seperti penjelasan di atas tentunya sutradara harus melakukan beberapa tugas. Setiap tugas ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sebelum, selama, dan sesudah proses syuting. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui berbagai tugas kerja si sutradara.

Tugas untuk Gaji Sutradara

1. Mengembangkan Skenario Bersama Penulis

Tentunya sebelum proses pembuatan film harus tersedia script atau naskah. Pembuatan naskah dan skenario ini merupakan tugas dari penulis naskah serta sutradara. 2 posisi itu harus bisa mengenbangkan cerita yang ada menjadi lebih menarik dan layak tayang di layar lebar.

Sutradara sendiri akan memberikan masukan pada penulis. Kemudian penulis juga akan mengevaluasi hasil kerjanya berdasarkan rekomendasi atau arahan dari sutradara. Mengapa demikian, pasalnya sutradara pasti sudah mengetahui mana adegan atau scene yang banyak peminat dan mana yang tidak.

2. Membentuk Tim

Setelah pembuatan naskah selesai, sutradara bertugas membangun tim. Tentunya tim inilah yang akan membantu proses pembuatan film hingga selesai. Adapun tim itu terdiri dari divisi kamera, kostum, suara, talent, dan lain sebagainya. Setiap divisi itu sendiri membutuhkan lebih dari 2 orang.

Selama pembentukan tim, sutradara juga harus memeprtimbangkan benerapa aspek. Misalnya seperti sifat, kebiasaan, cara kerja, dan pengalamannya. Melalui beberapa aspek itu maka bisa menemukan orang-orang yang cocok dan kompak dalam bekerja sama, tentunya ini berpengaruh dalam proses pembuatan film.

3. Membuat Directors Treatment

Director’s treatment adalah sebuah pemaparan intensi dan visi dari sutradara terhadap sebuah cerita. Melalui penjelasan ini, sutradara bisa mengkomunikasikan apa yang mereka inginkan pada seluruh kru dan rekan syuting. Setelah pemaparan ini maka kru akan mulai bekerja sesuai dengan visi dan  yang sutradara inginkan.

Beberapa rim produksi juga mengartikan directors treatment sebagai catatan penting perihal analisa visual terhadap program atau film yang akan mereka buat. Kemudian catatan ini juga akan menjadi acuan pembuatan film atau bahan pertimbangan. Melalui hal itu maka proses produksi jadi lebih terarah. 

4. Casting

Casting adalah proses pemilihan pemeran untuk setiap tokoh yang ada di dalam naskah. Biasanya proses pemilihan ini berlangsung sebelum naskah jadi. Namun ada juga produksi yang mulai pemilihan pemeran saat sutradara bergabung dalam project film. Biasanya ini terjadi pada film di bawah naungan rumah produksi.

Tentunya sutradara juga ikut andil dalam pemilihan peran atau aktor ini. Posisi ini mengetahui betul tentang kecocokan setiap karakter tokoh. Sementara itu, sutradara mendelegasikan tugas pemilih karakter untuk tokoh kecil ke casting director. Posisi ini memang memiliki tugas membantu produser memilih pemeran.

5. Berlatih Bersama Aktor

Setelah para pemeran sudah terpilih sesuai dengan tokoh ya maka masuk ke proses latihan. Tentunya tidak ada satu scene pun yang berlangsung secara spontan. Setiap pemain akan berlatih terlebih dahulu dan mendapat dampingan langsung dari sutradara yang mana akan mengarahkan setiap gerakan.

Adapun tujuan dari latihan ini ialah agar pemain dan sutradara memiliki pemahaman dan pandangan yang sama terkait alur ceritanya. Proses ini pun berawal dari pembacaan naskah bersama. Kemudian selanjutnya perahan melakukan adegan yang tertera di naskah hingga sesuai dengan arahan sutradara.

6. Memandu Aktor

Pada tahap produksi, sutradara bertugas untuk memandu aktor selama proses syuting. Maksudnya sutradara harus memberikan informasi, mengarahkan, memberi catatan, mengatur, dan memimpin para pemain sehingga mereka bisa memainkan karakternya masing-masing.

Selama memandu aktor ini bisanya melalui berbagai tahap revisi atau pengulangan scene. Tujuannya adalah untuk mendapatkan emosi dan akting yang sesuai dengan cerita dan keinginan sutradara. Maka dari itu setiap tim produksi beserta pemain haru bekerja secara maksimal sehingga proses syuting berjalan cepat.

7. Memastikan Kru Menjalankan Tugasnya

Tidak hanya memandu dan mengarahkan pemain, daerah juga harus memastikan setiap anggota menjalankan tugasnya dengan baik. Punyaku kamera paham pengambilan gambar yang tepat dan sesuai dengan arahan sutradara. Demikian pula dengan posisi kru lainnya.

Tata Rias dan tata busana, memberikan kostum serta riasan yang cocok dengan tokohnya masing masing pemain. Tentunya tugas sutradara satu ini juga membutuhkan kerjasama dari setiap Koo yang ada. Melalui hal itu maka terciptalah suasana kerja yang kondusif serta hasil film yang sesuai.

8. Menjadi Pemimpin dan Rekan Diskusi

Selama proses pembuatan dari perencanaan hingga selesai atau pasca produksi sudah pasti ada sesi diskusi. Baik itu menyelesaikan kendala yang ada atau bertukar pendapat. Proses diskusi ini juga merupakan tanggung jawab sutradara. Setiap divisi kru harus berkonsultasi ke sutradara.

Kemudian sutradara memberikan arahan atau saran terbaik guna menghasilkan film yang mereka inginkan. Tentunya saran ini berlaku untuk seluruh jenis masalah, baik itu besar atau kecil. Berdasarkan hal itu tentunya sutradara harus memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik daripada para kru.

9. Memberikan Pendapat Pada Hasil Editing

Proses editing film tidak semudah yang Anda bayangkan. Tentunya tidak hanya menggunakan sistem potong dan sambungkan. Ada penambahan efek, penyesuaian latar, menambahkan musik atau efek suara. Selama proses editing ini tentunya kru editor membutuhkan pendapat dari sutradara.

Sebagai sutradara penting bagi Anda untuk memberikan pendapat dan arahan ke editor. Kemudian arahan itu akan menjadi acuan mereka selama proses edit film. Tentunya arahan ini juga mereka butuhkan selama proses edit berjalan sehingga bisa membuahkan hasil editing film yang sesuai.

10. Memberikan Pendapat Pada Teknisi Lain

Selian divisi kru editing, ada juga teknisi lain yang ikut bekerja setelah proses produksi berlangsung. Adapun kedua divisi teknisi ini adalah suara dan warna. Mereka juga membutuhkan pendapat serta pendampingan langsung dari sutradara. Dalam diskusi itu akan membahas tentang warna yang tepat untuk film.

Misalnya jika film bertema sedih maka akan menggunakan warna biru. Ada juga film yang membutuhkan warna kuning atau lainnya untuk menciptakan ilusi yang pas bagi penonton. Kemudian lanjut ke divisi suara, memberikan saran tentang editing suara seperti penambah efek atau musik yang mendukung.

Gaji Sutradara : Keahlian Penting Bagi Pemimpin Produksi Film

Seorang gaji sutradara tentu membutuhkan banyak keahlian penting. Mulai dari kepemimpinan, leadership, seni, dan masih banyak lagi. Melalui berbagai pengetahuan ini maka bisa memimpin tim produksi sejak pra pembuatan hingga pasca produksi. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai keahlian penting bagi sutradara.

Keahlian Penting Bagi Pemimpin Produksi Film Gaji Sutradara

1. Leadership atau Kepemimpinan

Sebelumnya penulis sudah menyampaikan informasi tentang tugas sutradara. Salah satunya ialah membuat tim produksi dan memimpinnya dari awal hingga akhir. Terlebih lagi di dalam tim produksi ini ada banyak divisi yang membantu, seperti kru editing, kamera men, sound man, tata rias, dan tata busana.

Untuk bisa memimpin perjalanan produksi film maka seorang sutradara harus memiliki sifat kepemimpinan. Sifat ini juga perlu bersamaan dengan kemampuan mengayomi sehingga tidak terjadi jarak yang besar antara sutradara dan kru bawahan. 

2. Imaginasi

Selain kepemimpinan, sutradara juga harus memiliki imajinasi yang baik. Kemampuan ini dibutuhkan untuk mengembangkan naskah dan alur cerita film. Imajinasi itu sendiri juga tidak sekedar di pikiran melainkan menuangkannya menjadi sebuah pendapat ke kru, baik itu penulis atau keseluruhan.

Adapun kemampuan imajinasi yang sutradara butuhkan ialah seputar visualisasi, pendengaran, suara, menciptakan visi, dan lainnya. Setelah memiliki imajinasi yang baik maka sutradara juga harus bisa melaksanakannya. Tentu dengan memertimbangkan beberapa aspek seperti ketersedaan bahan atau kemampuan SDM.

3. Pengetahuan Seni

Jika sebelumnya membahas tentang kebutuhan akan kemampuan imajinasi masa kini bersambung ke pengetahuan seni. Seorang sutradara juga harus memiliki selera seni perfilman yang bagus. Tentu hal ini berdampak langsung dengan karya yang akan mereka ciptakan.

Apabila selera perfilmannya buruk maka demikian pula dengan karyanya. Maka dari itu hanya beberapa sutradara tertentu saja dengan ciri khas seni terbaik yang bisa menonjol di pasar perfilman. Apabila sutradara tidak memiliki selera seni yang baik maka ia juga tidak bisa menyelesaikan produksi film besar.

4. Kemampuan Produksi Film

Kemampuan produksi film tidak hanya seputar membuat naskah, diskusi dengan beberapa orang, syuting, dan editing. Ada banyak lika liku kompleks di dalamnya yang harus mereka hadapi dengan kepala dingin. Apabila seorang sutradara tidak memiliki kemampuan produksi film maka mustahil bagi mereka untuk berkarir. 

Keahlian produksi film ini juga mencakup penataan emosi serta kreativitas. Artinya sutradara harus kreatif dalam segala hal guna menghasilkan film dan proses produksi terbaik. Kemudian ia juga tidak boleh mudah stress atau emosi. Dua hal itu akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi.

Cara Menjadi dan Mendapatkan Gaji Sutradara

Setelah mengetahui berbagai keahlian penting serta tugas seorang sutradara, kini pelajari pula cara menjadi salah satunya. Ada beberapa tahap yang harus seseorang lakukan agar bisa menjadi sutradara sepenuhnya. Simak penjelasan berikut untuk mendapatkan informasi lebih jelas tentang cara menjadi sutradara.

Cara Menjadi dan Mendapatkan Gaji Sutradara

1. Mendapatkan Gelar Pendidikan

Untuk menjadi sutradara, ia membutuhkan gelar pendidikan yang selinier. Adapun beberapa jurusan atau gelar yang selinier adalah Master of Fine Arts, Master of Arts, Bachelor of Fine Arts, atau Associate of Fine Arts. Keempat gelar ini bisa menjadi pengetahuan dasar bagi sutradara untuk berkarya dan bekerja.

Pada dasarnya gelar itu sendiri memang bukan hal penting yang utama. Namun tetap menjadi pendukung yang cukup besar dalam berkarir. Di sisi lain banyak juga sutradara yang berhasil berkarya tanpa memiliki gelar pendidikan. Namun tentunya mereka telah melalui berbagai kursus atau belajar mandiri.

2. Membangun Portofolio

Setelah mendapatkan gelar pendidikan, langkah selanjutnya adalah membangun portofolio. Artinya calon sutradara besar harus turut andil dan aktif dalam proses produksi film. Baik itu film pendek, menengah, atau panjang. Untuk posisi kerjanya bisa bertahap, misalnya mulai dari asisten hingga menjadi sutradara utama.

Selama membangun portofolio, calon sutradara harus bisa menghasilkan karya yang bisa amerika pamerkan. Karya itu sendiri tidak harus masuk ke dalam pameran film, yang penting ialah memiliki nilai seni tinggi. Selama proses produksi pun perlu menggunakan berbagai alat terkini agar bisa beradaptasi dengan teknologi.

3. Magang atau Menjadi Asisten

Langkah selanjutnya untuk menjemput gelar sutradara ialah melakukan magang atau menjadi asisten. Tahap ini harus Anda lakukan dengan baik, jangan sampai salah langkah. Maksudnya ialah memilih tempat magang terbaik atau memilih sutradara besar untuk menjadi asisten.

Pasalnya tempat pertama seseorang bekerja atau menginjak dunia profesional bisa menjadi penentu karir selanjutnya. Maka dari itu penting sekali untuk memilih tempat terbaik walaupun ini akan menjadi pengalaman yang pertama. Melalui hal itu maka selanjutnya bisa lebih mudah terkenal atau berkarya.

4. Eksplor di Luar Industri

Arti dari poin ini adalah tugas lain yang bisa calon sutradara lakukan setelah magang adalah menjelajah banyak hal di luar industri. Misalnya seperti memulai produksi film amatir. Melalui project kecil seperti ini maka mereka akan belajar tentang cara memimpin tim produksi dan menghasilkan film.

Tidak perlu memikirkan hasil film yang bagus, poin utamanya ada pada proses produksi. Seorang sutradara harus bisa menghasilkan lingkungan proses produksi yang baik bagi setiap kru.

Demikian tentang gaji sutradara serta berbagai hal yang bersangkutan. Semoga bisa menjadi pembelajaran penting bagi banyak orang termasuk Anda.