Wisata Sejarah Candi Kotes Blitar Peninggalan Kerajaan Majapahit

Candi Kotes

Blitar memiliki candi yang berhubungan dengan sejarah Kerajaan Majapahit. Salah satunya Candi Kotes yang merupakan hadiah dari Raden Wijaya saat menyerang Jayakatwang. Candi ini menjadi tempat ibadah bagi umat Hindu dan berbagai upacara keagamaan atau ritual hingga saat ini.

Pesona Candi Kotes

Pesona Candi Kotes
Source : https://1.bp.blogspot.com/

Candi Kotes terdiri dari dua buah bangunan yaitu Candi Kotes I dan Candi Kotes II yang berasal dari batu andesit. Terdapat banyak arca yang berada di kawasan ini dan memiliki sifat agama Hindu-Siwa. Tahun 1921 candi ini mengalami perbaikan pertama kalinya oleh Dinas Purbakala.

1. Candi Kotes I

Candi Kotes I mengarah ke Barat yang memiliki tinggi 142 cm, panjang 360 cm dan lebar 224 cm. Pada candi ini ada pahatan tahun 1223 Saka atau 1301 Masehi pada bagian timur laut bangunan. Sayangnya candi ini sudah tidak utuh dan hanya tersisa bagian kakinya yang memiliki bentuk segi empat.

Ada 6 buah anak tangga mengarah ke atas candi menuju pintu masuk. Pintu masuk dan relung memiliki pahatan Kala. Namun candi ini tidak memiliki hiasan atau polos. Di bagian atas memiliki tiga bangunan yaitu altar dan miniatur candi seperti yang ada pada Jawa Timur.

2. Candi Kotes II

Candi Kotes II memiliki ukuran sekitar dengan panjang 7,4 meter, lebar 5,3 meter dan tinggi 1 meter. Bangunan ini berada di bagian Timur atau belakang. Pada candi ini ada pahatan angka tahun 1222 Sakaa atau sama dengan 1300 Masehi.

Bagian atas candi memiliki beberapa umpak batu bekas penyangga tiang. Namun candi ini hanya memiliki dasar dan tangga ke arah masuk saja. Bentuk candi ini yaitu persegi dan sudah tidak utuh lagi. Meskipun begitu sisa runtuhan bagian candi masih bisa dilihat di area ini.

Baca juga : Sejarah Peninggalan Candi Sawentar Blitar yang Menyisakan Misteri

Sejarah Perkembangan Candi Kotes

Sejarah Perkembangan Candi Kotes
Source : https://i0.wp.com/

Candi Kotes memiliki penanggalan tahun pembangunan pada 1222 Saka. Tahun tersebut menjadi perkiraan berdirinya bangunan ini saat masa pemerintahan Raja Raden Wijaya. Pada saat Raden Wijaya menyerang Jayakatwang, datang bantuan dari daerah Kotes.

Setelah berhasil mendapatkan kemenangan, Raja memberikan tanah kepada kepala desa berupa sima atau mendirikan bangunan suci bagi agama. Hingga saat ini bangunan suci tersebut masih ada namun tidak diketahui pasti fungsi yang sebenarnya. Ada dua batur yang menghadap ke Barat di area ini.

Batur pertama berada di area depan dengan hiasan tangga berupa pipi yang memiliki bentuk siku-siku dan altar meja serta miniatur candi. Kedua tidak mempunyai bagian altar dan miniatur candi namun terdapat penyangga tiang pada bangunan. Biasanya tempat ini sebagai pemujaan agama Hindu.

Makna Bangunan Candi Kotes

Makna Bangunan Candi Kotes
Source : https://asset.kompas.com/

Setelah dipugar pada tahun 1921, bangunan candi ini pernah dibuat oleh Hoepermans tahun 1866. Selanjutnya melakukan kembali tahun 1908 oleh Knebel dan Raffles pada 1917 yang termuat dalam History of Java. Ada beberapa orang yang melakukan nyadran di tempat candi ini.

Semua sisa bangunan tersimpan dan tertata di belakang candi utama dengan arah memanjang ke Selatan. Adapun beberapa bagian seperti yoni, batu candi, umpak, dan arca. Arca yang ada di candi ini yaitu Ganesa. Durga Mahishasura Mardhini, Agastya, Mahadewa dan Nandi.

Namun ada beberapa arca yang sudah hilang. Candi ini memiliki gambaran yang megah pada masanya. Tapi sekarang sudah banyak bagian yang hilang atau rusak sehingga tidak dapat melakukan pembangunan kembali. Biasanya tempat ini menjadi ritual dan sembahyang bagi umat Hindu.

Lokasi dan Tiket Masuk

Lokasi dan Tiket Masuk
Source : https://upload.wikimedia.org/

Candi Kotes tepatnya berada di Desa Kotes, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Apabila datang ke tempat ini jalur yang dilewati cukup mudah. Akses jalan yang sudah aspal dan bisa menggunakan jenis kendaraan roda dua dan empat dengan aman.

Keberadaan candi ini juga mudah untuk dicari karena terletak di pinggir jalan desa. Pengunjung akan menempuh jarak sekitar 18 km dengan waktu kurang lebih 32 menit dari pusat kota. Selama berada di perjalanan pengunjung akan menemukan berbagai pemandangan menarik.

Tidak ada tiket masuk ke candi ini namun pengunjung akan ditarik uang sukarela sebagai sumbangan pengelolaan dan perawatan. Buka setiap hari mulai pagi hingga sore hari. Berada di wilayah pedesaan, udara disini cukup segar dan tidak terlalu panas jika berkunjung pada pagi atau sore.

Rute Perjalanan Menuju ke Candi Kotes

Rute Perjalanan
Source : https://www.tempatwisata.pro/

Jalan menuju ke Candi Kotes tidak terlalu sulit karena berada di tempat yang dekat dengan jalan raya. Candi Kotes tidak terlalu banyak pengunjung seperti yang lainnya. Tempat ini juga tidak sebesar area lain dan beberapa bangunan sudah rusak hanya tersisa bagian bawah saja.

Untuk menuju ke tempat ini bisa melewati jalur arah Malang. Pada Kantor Desa Kendalrejo Talun pengunjung bisa mengikuti arah ke utara dan akan menemukan papan petunjuk menuju Candi Kotes. Apabila sudah menemukan papan maka lokasi candi tidak terlalu jauh hanya beberapa meter saja.

Meskipun sudah banyak bagian rusak, candi ini masih sangat lekat dengan sejarah perkembangan Kerajaan Majapahit. Maka dari itu ada baiknya pengunjung untuk datang ke tempat ini mempelajari sejarah dan kebudayaan dari masa kerajaan hingga sekarang karena banyak pembelajaran berharga.

Kegiatan Pengunjung Selama Berada di Candi

Kegiatan Pengunjung
Source : https://3.bp.blogspot.com/

Bagi pengunjung yang ingin belajar terkait sejarah bisa datang ke Candi Kotes. Tempat ini memiliki cerita pada masa kekuasaan Raja Raden Wijaya. Suasana di candi ini sangat bersih dan terawat. Udara segar memenuhi area sekitar tempat ini sehingga pengunjung akan merasakan kenyamanan.

1. Edukasi Sejarah Candi dan Kerajaan Majapahit

Sekitar area candi terdapat tanaman hijau yang berjajar sepanjang jalan menuju ke arah bangunan. Rumput dan pohon-pohon membuat suasana menjadi asri dan rindang. Ada tiga bagian dari candi yang terpisah satu sama lain. Dengan altar candi yang memiliki tangga menuju atas.

Pada bangunan candi tidak ada banyak bagian yang tersisa. Hanya bagian kaki saja yang masih utuh hingga sekarang. Bagian penyangga sudah runtuh sehingga pengunjung tidak bisa melihat secara jelas kemegahan Candi Kotes ini. Namun masih ada peninggalan bagian yang tersimpan rapi.

2. Pelaksanaan Upacara Keagamaan

Awal mulanya candi ini memiliki fungsi sebagai bangunan suci keagamaan. Raja pertama Kerajaan Majapahit menganugerahkan candi ini sebagai hadiah karena telah membantu dalam menyerang Jayakatwang. Meskipun sudah hancur namun beberapa ritual masih dilakukan hingga sekarang.

Terdapat bangunan utama yang terpisah dalam dua bagian. Pada area depan terdapat 3 candi kecil yang menjadi peletakkan sesajen atau persembahan saat mengadakan upacara keagamaan bagi umat Hindu. Hingga sekarang hal ini masih terus berjalan. Pengunjung bisa melihat upacara di waktu tertentu.

Baca juga : Candi Penataran Blitar Bangunan Bercorak Hindu Megah

Demikian informasi seputar Candi Kotes yang masih menjadi tempat bersejarah. Pengunjung bisa belajar banyak hal di tempat ini terlebih mengenai perkembangan Kerajaan Majapahit dan berdirinya candi. Tiket masuk hanya membayar seikhlasnya dan sudah mendapatkan ilmu yang bermanfaat.