Goa Pasir: Belajar Sejarah di Situs Purbakala Tulungagung

Goa Pasir

Goa Pasir adalah peninggalan purbakala berikutnya yang berada di Tulungagung. Apabila Anda tertarik untuk melihat beberapa situs di sini, maka bisa menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata. Ada banyak mitos dan kepercayaan dari warga setempat mengenai tempat tersebut.

Sekilas tentang Goa Pasir Tulungagung

Goa Pasir
Source: https://4.bp.blogspot.com/-SYUwSXJGueA/WB5mt22jl8I/AAAAAAAAGLw/nKUk7oxwuywxEDf116kdL1YOVY_rZ5MhQCLcB/s1600/pasir.jpg

Wisata Goa Pasir Tulungagung berada di Desa Junjung, Kec. Tulungagung Kab. Tulungagung Jawa Timur. Wisata ini merupakan tempat wisata purbakala yang ramai oleh wisatawan di hari biasa atau hari libura. Anda pun bisa merasakan sensasi liburan berbeda ketika berkunjung ke goa satu ini.

Wisata Goa Pasir mempunyai pesona keindahan yang menarik apabila Anda mengunjunginya. Pasalnya ada beberapa arca, relief dan artefak terdapat di dalam situs peninggalan tersebut. Menariknya lagi, untuk menuju ke goa tersebut harus melewati jalan setapak dan penuh perjuangan.

Anda harus jalan kaki di jalanan yang penuh bebatuan untuk mencapai ke mulut goa. Jadi agar bisa sampai ke titik utama goa, harus menaiki batu-batu berukuran besar di depannya. Nantinya pengunjung dapat memasuki pintu goa terdiri dari dua bagian.

Baca juga :  Goa Selomangleng: Situs Peninggalan Majapahit di Tulungagung

Lokasi dan Struktur Goa Pasir Tulungagung

Mungkin banyak dari wisatawan luar Tulungagung yang baru pertama kali mendengar nama wisata sejarah Goa Pasir. Tidak jarang dari mereka justru membayangkan sebuah goa dengan kawasan penuh pasir sesuai namanya. Atau justru sebuah goa banyak pasir di dalamnya. Berikut bentuk aslinya:

1. Lokasi dan Rute Perjalanan Goa Pasir

Source: https://www.google.com/maps/@-8.1204712,111.9427305,17z?hl=en

Penamaan Goa Pasir sendiri diketahui dari nama daerahhnya. Goa ini berada di Dusun Pasir, Desa Junjung, Kec. Sumbergempol Tulungagung. Jaraknya hanya 10 kilometer saja dari pusat kota sehingga Anda tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk mencapai ke wisata purbakala satu ini.

Anda bisa memilih rute perjalanan menuju ke Kecamatan Sumbergempol. Selama perjalanan, akan ada beberapa penanda yang menunjukkan arah ke Goa Pasir termasuk juga melewati Desa Junjung. Cukup gunakan Google Maps atau bertanya ke warga setempat untuk sampai ke lokasi.

2. Jalanan Bebatuan di Sekitar Goa Pasir

Source: https://tulungagungdaring.id/wp/wp-content/uploads/2017/08/5-1-1220×686.jpg

Goa Pasir adalah goa yang didirikan dengan membuat lubang pada lereng bukit. Agar bisa mencapai ke lokasinya, Anda pun harus melewati jalan setapak dan batu-batuan berukuran besar. Jalanan seperti mengharuskan wisatawan untuk berjalan kaki bahkan sedikit merayap di bebatuan untuk menuju ke mulut goa.

Tidak hanya melihat goa saja, ada beberapa daya tarik lainnya mengenai sejumlah benda purbakala seperti pahatan, relief, patung dan makam kuno. Selain itu terdapat arca kuno dan artefek yang berada di sudut pelataran. Pemerintah pun sudah menetapkan Goa Pasir menjadi lokasi cagar budaya.

3. Terdiri dari Dua Goa

Source: https://i1.wp.com/risetcdn.jatimtimes.com/images/2022/06/10/Salah-satu-Goa-yang-berada-di-bagian-barat-bukit–Foto–Anang-Basso–Tuljatimtimes-Pe66cfb4e195631b3.md.jpg?quality=50

Goa pertama merupakan goa dengan relief ukuran 260 x 170 xm yang memiliki kedalaman sekitar 218 cm dan ketinggian 200 meter tanpa adanya tangga batu. Sementara goa satunya lagi tidak mempunyai relief, ukurannya jauh lebih besar yakni kedalaman 255 cm dan menghadap ke arah barat.

Dalam buku milik Drs. M. Dwi Cahyono, M. Hum menyebutkan bahwa Goa Pasir memiliki bentuk landam kuda dan tinggalan arkeologi berupa goa pertapaan. Namun saat ini goa tersebut justru lebih sering menjadi lokasi wisata.

4. Arca Batu Andesit di Sekitar Goa Pasir

Goa Pasir
Source: https://i0.wp.com/travellersblitar.com/wp-content/uploads/2017/03/arca-gua-pasir.jpg?ssl=1

Ada beberapa arca dari baru andesit di sekitar goa. Namun saat ini hanya tersisa dua buah penjaga pintu saja yakni dwara pala yang berbeda detail dan ukuran bentuknya. Salah satunya adalah fragmen arca ganesha berkepala gajah yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit.

Hal tersebut juga diperkuat oleh catatan dari peneliti Belanda yakni N. J. Krom dan juga Verbeek bahwa pada situs Goa Pasir tersebut pernah dijumpai arca batu. Arca tersebut menjadi penanda angka saka di tahun 1403 M dan 1302 M dimana pada kedua tahun ini berasal dari maja Kerajaan Majapahit.

5. Menjadi Situs Peninggalan yang Terawat

Goa Pasir
Source: https://i.ytimg.com/vi/atWUgYP5hrE/maxresdefault.jpg

Goa Pasir ini menjadi situs purbakala yang cukup terawat karena banyak pengunjung berwisata di tempat ini baik di hari biasa maupun libur panjang. Menurut sejarah sendiri, Goa Pasir ini adalaha tempat semedi oleh Ratu Gayatri atau nenek dari Hayam Wuruk, raja paling terkenal di Kerajaan Majapahit.

Ada dua goa tersembunyi di Goa Pasir di tempat tersebut. Untuk sampai ke dua goa tersebut, Anda harus menaiki bukit terlebih dahulu. Medannya pun cukup terjal dan menantang sehingga pengunjung wajib berhati-hati. Selain memasuki mulut goa, wisatawan bisa menikmati pemandangan dari ketinggian bukit.

Kumpulan Relief dari Goa Pasir

Source: https://v-images2.antarafoto.com/wisata-goa-pasir-mmblla-prv.jpg

Dalam Goa Pasir ini tentunya ada beberapa relief yang terdapat pada sepanjang dinding goa. Anda pun bisa mencari tahu sekaligus memahami apa saja cerita dibaliknya. Salah satunya adalah tentang Arjunawiwaha. Beberapa temuan di bawah ini tidak lepas dari penelitian oleh sejarawan sebelumnya.

1. Kisah Arjunawiwaha

Kisah Arjunawiwaha berasal dari cerita Jawa Kuno yakni Mpu Kanwa di tahun 1035 pada masa Raja Airlangga. Cerita ini terinspirasi oleh Kisah Mahabarata namun alur ceritanya berdasarkan pada perjalanan hidup dari Airlangga. Terbai menjadi tiga bagian yakni pertapaan Arjuna dan ujian dewa.

Selanjutnya yakni pertarungan Arjuna untuk melawan raksasa Niwatawakaca dan Arjuna diangkat ke kahyangan agar bisa menerima hadiah kemenangan karena berhasil memenangkan pertemuran Niwatawakaca. Di Gua Pasir sendiri, hanya terdapat relief mengisahkan cerita pertapaan Arjuna dan ujian dewa.

2. Sebagai Tempat Bertapa oleh Kerajaan Majapahit

Sebenarnya kisah yang terpahat dalam Goa Pasir belum selesai sempurna. Sementara di dinding kanan maupun kiri menggambarkan cerita punakawan sedang mendapatkan godaan dari bidadari. Sedangkan di sisi belakang, terdapat relief Arjuna namun terlihat begitu samar untuk mengetahui kisahnya.

Cerita relief yang ada pada sekitaran goa memang sangat berhubungan dengan pertapaan. Selain itu hal ini juga didukung dengan lokasinya berada di lereng gunung. Bahkan sampai saat ini, beberapa warga setempat atau bahkan di luar Tulungagung masih sering menjadikannya sebagai tempat bertapa.

3. Tempat Karsyan Goa Pasir

Seorang sejarawan pun ikut berpendapat mengenai goa satu ini. Drs. M. Dwi Cahyono mengatakan bahwa gua ini berfungsi sebagai karsyan. Tempat bagi para petapa dan orang-orang yang memilih untuk mengasingkan dari keramaian dunia. Tujuannya adalah mendekatkan diri pada dewa paling tinggi.

Karsyan pada goa ini berasal dari Kerajaan Majapahit. Pendapat tersebut juga berdasarkan catatan oleh N. J. Krom dan Verbeek pada situs gua pasir. Kedua ahli sejarah tersebut menemukan arca batu sandaran dengan pahatan konogram saka 1403 M dan kronogram bertarisk saka 1306 M.

Baca juga : Saksi Sejarah Goa Embultuk Blitar

Goa Pasir Tulungagung menjadi salah satu wisata peninggalan purbakala yang bisa Anda jumpai di Jawa Timur. Sampai saat ini, goa ini masih ramai oleh pengunjung sehingga menunjukkan bahwa pihak pengelola selalu melakukan perawatan dengan situs bersejarah tersebut.