Monumen PETA Sejarah Pemberontakan di Kota Blitar

Monumen PETA

Berdirinya Blitar hingga menjadi sekarang tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan di masa lalu. Melalui berbagai perlawanan dan siksaan tidak membuat para tentara PETA menyerah. Mereka terus melawan hingga akhir. Untuk memperingati insiden tersebut pemerintah mendirikan Monumen PETA.

Sejarah Pembangunan Monumen PETA

Sejarah Pembangunan Monumen PETA
Source : https://cdn-2.tstatic.net/

PETA merupakan kepanjangan dari Tentara Sukarela Pembela Tanah Air yang terbentuk pada 3 Oktober 1943. Saat itu Jepang menjajah Indonesia dan mengizinkan masyarakat memberikan dukungan sebagai sumber daya pada medan perang.

Hal ini menjadi sejarah awal pembentukan PETA dari surat Raden Gatot Mangkoepradja. Setelah mendapatkan persetujuan, pasukan PETA mendapatkan pelatihan di Bogor selama 2 tahun. Tepat 14 Februari 1945, tentara PETA melakukan pemberontakan kepada Jepang di bawah pimpinan Supriyadi.

Baca juga : Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri

Pemberontakan ini bisa ditundukkan menggunakan pasukan pribumi yang bukan berasal dari PETA atau Heiho. Selama pemberontakan, Supriyadi menghilang dan tidak ada yang tahu akan keberadaannya. Hanya ada Muradi sebagai pemimpin lapangan yang berjuang bersama sampai akhir.

Akhir dari Pemberontakan PETA

Akhir dari Pemberontakan PETA
Source : https://jelajahblitar.com/

Aksi pemberontakan ini membuat para tentara PETA mendapatkan siksaan pedih dan hukuman mati pada tanggal 16 Mei 1945. Hukuman ini menyesuaikan militer Jepang dengan cara pemenggalan di area Eevereld yang saat ini menjadi pantai Ancol. Pada 19 Agustus 1945 menjadi akhir dari pasukan PETA.

Hal ini karena ada banyak tuduhan bahwa Indonesia merupakan kolaborator Kekaisaran Jepang. Maka dari itu Soekarno merubah PETA menjadi Tentara Republik Indonesia. Namun perjuangan para pasukan PETA yang sangat besar sehingga berdiri suatu monumen untuk mengenang tokoh hebat tersebut.

Berdirinya 7 patung yang melambangkan tokoh PETA, yaitu Shodanco Supriyadi, Soeryo Ismail, Soeparjono, Budancho Soedarmo, Muradi, Halir Mangkoe Dijaya dan Sunanto. Peresmian Monumen PETA bertepatan dengan hari pemberontakan melawan Jepang.

Pesona Monumen PETA

Pesona Monumen PETA
Source : https://www.javatravel.net/

Blitar menjadi saksi perjuangan para pahlawan melawan para penjajah dengan gagah berani. Berdirinya Monumen PETA sebagai bentuk penghormatan kepada pasukan yang telah berjuang bagi Indonesia. Pengunjung bisa melihat banyak spot menarik yang ada di kawasan monumen.

1. Patung Tokoh PETA

Patung yang berada di atas monumen bukan tanpa alasan. Mereka merupakan para pejuang PETA yang membela tanah air dari pemerintahan Jepang. Bentuk patung dengan tangan kanan mengangkat memberikan makna akan keberanian dan tidak menyerah dalam berjuang.

Sedangkan hal lain seperti seragam tentara yang ada pada patung lengkap dengan topinya. Perjuangan Supriyadi memimpin PETA sampai sekarang tidak ada yang tahu kebenaran dari menghilangnya. Ada salah satu versi yang mengatakan beliau menjalankan hukuman mati di tempat lain.

2. Pertunjukan Kolosal

Setiap tanggal 14 Februari, Kota Blitar akan mengadakan suatu pertunjukan drama kolosal tentang PETA. Pertunjukan dimulai pada pukul 7 hingga 9 malam hari. Pertunjukan ini bisa dilihat oleh masyarakat yang berada di Monumen PETA. Ada banyak seniman bergabung dalam pertunjukkan ini.

Berbagai unsur seni memenuhi drama kolosal dengan kolaborasi dari sendratari, teater, dan musik. Hal ini membuat daya tarik bagi para wisatawan dan memberikan pesan kepada pemuda bangsa untuk turut aktif memperjuangkan tanah air Indonesia ke arah lebih baik.

3. Pesawat Tempur F-86 Sibre

Ada hal baru di kawasan monumen PETA yaitu pesawat tempur yang merupakan pemberian dari Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh Malang. Pesawat tempur ini memiliki jenis F 86 Sibre. Pemberian pesawat ini menjadi rencana dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Hal ini bertujuan untuk mengembangkan pembangunan di area monumen. Dengan adanya penambahan pada monument PETA akan semakin meningkatkan pengunjung untuk datang ke tempat ini. Benda lainnya seperti tank dan meriam yang sudah terpasang terlebih dahulu.

Lokasi dan Tiket Masuk

Lokasi dan Tiket Masuk
Source : https://www.tempatwisata.pro/

Monumen PETA terletak di Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Tempat ini memiliki sejarah perjuangan yang berupa patung berjumlah 7 orang. Ada berbagai hal menarik yang di kawasan ini seperti pertunjukan drama kolosal, peringatan pemberontakan dan sebagainya.

Untuk masuk ke area monumen, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk karena merupakan tempat terbuka. Pengunjung bisa menikmati pesona dari monumen ini tanpa batas waktu. Kemegahan bangunan patung dan peninggalan lainnya menjadi spot menarik untuk berfoto.

Buka setiap hari karena tidak ada jam operasional serta penjagaan resmi. Meskipun tidak ada batasan jam, pengunjung harus tetap menjaga kesopanan selama berada di area ini. Dengan menjaga kebersihan dan sikap agar pengunjung lainnya merasa nyaman.

Rute Menuju ke Monumen PETA

Rute Menuju ke Monumen PETA
Source : https://cdn.idntimes.com/

Akses menuju ke area Monumen PETA cukup mudah dan berada di pinggir jalan raya. Pengunjung bisa datang menggunakan kendaraan roda empat atau dua. Bisa juga naik transportasi umum karena mudahnya jalur bagi semua kendaraan. Apabila kesulitan dapat menggunakan bantuan Google Maps.

Ada di depan Taman Makam Pahlawan dan dekat Kebon Rojo membuat tempat ini menjadi destinasi wisata yang kaya akan sejarah Blitar. Dulunya di belakang area monumen berdiri kompleks sekolah yang saat ini telah dipindahkan. Satu persatu sekolah akan mendapatkan area yang lebih baik untuk belajar.

Nantinya setelah semua sekolah pindah akan berdiri monumen yang lebih luas dari sekarang. Hal ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan sejarah dan menambah objek wisata di Kota Blitar. Maka dari itu pembangunan kawasan ini terus mengalami perubahan dan penambahan benda bersejarah.

Apa Saja Aktivitas yang Bisa Wisatawan Lakukan di Monumen PETA?

Apa Saja Aktivitas yang Bisa Wisatawan Lakukan
Source : https://asset.kompas.com/

Masih belum banyak hal yang bisa Anda lakukan di tempat ini. Pembangunan yang menjadi rencana masih belum sepenuhnya bisa dinikmati. Maka dari itu hanya ada pertunjukan dan patung PETA yang menjadi daya tarik utama monumen ini. Berikut aktivitas yang biasanya pengunjung lakukan, yaitu:

1. Menonton Pertunjukan Kolosal

Pertunjukan drama kolosal PETA yang diadakan tiap tahunnya bertepatan dengan hari pemberontakan membuat acara ini selalu dinanti oleh masyarakat Blitar. Wisatawan luar daerah juga tertarik untuk menyaksikan pertunjukan ini. Penampilan memukau dari para seniman membuat karya yang berkualitas.

Pastikan datang sebelum pertunjukan dimulai karena akan ramai pengunjung untuk melihat drama kolosal ini. Jalanan sekitar monumen mengalami kemacetan dan tutup total. Bahkan pengunjung harus memarkir kendaraan cukup jauh dan berjalan untuk sampai ke tempatnya.

2. Spot Foto

Tempat yang memiliki banyak pohon rindah di sekelilingnya membuat suasana menjadi sejuk dan asri. Pengunjung bisa merasakan keindahan dan kemegahan area Monumen PETA. Bukan hanya patung saja namun juga ada peninggalan lain yang mengandung berbagai cerita di dalamnya.

Adanya monumen ini menjadikan bukti akan sejarah perjuangan melawan penjajah khususnya bagi berkembangnya Kota Blitar sekarang ini. Pengunjung bisa mengabadikan momen tersebut ke dalam sebuah foto. Foto tersebut bisa diposting di media sosial untuk mengenalkan informasi Monumen PETA.

Baca juga : Taman Pecut Samandiman Monumen Simbol Kota Blitar

Demikian informasi mengenai Monumen PETA yang bisa pengunjung temukan dengan mudah. Pengunjung bisa dengan bebas menikmati tempat ini kapanpun karena tidak ada batasan jam operasional. Kunjungan ke monumen akan membuat mengenang kembali sejarah.